Kamis, 13 Juli 2017 20:31 WIB
TANGERANG, Tigapilarnews.com - Dua warga negara asing (WNA) terjaring razia yustisi di Jalan Pahlawan Seribu, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Kamis (13/7/2017).
Kedua WNA diketahui bernama Markus Alexander Straub, guru asal Jerman dan Melissa Pierrette Louise, mahasiswa asal Prancis yang tengah melakukan penelitian di Tangsel.
Mereka terjaring razia bersama antara Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tangsel, Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kejari Tangerang, Dishub, Satpol PP, Polsek Serpong, Kecamatan Serpong Utara, dan Kantor Imigrasi.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Disdukcapil Tangsel, Heru Sudarmanto mengatakan, secara keseluruhan dalam razia itu terdapat 2.125 orang yang terjaring razia. Dari jumlah itu yang masuk kategori tindak pidana ringan atau pelanggaran yustisi sebanyak 90 orang, dimana dua di antaranya merupakan WNA tersebut.
Markus Alexande diamankan petugas karena walaupun telah memiliki kartu identitas tetap (Kitap) tetapi tidak pernah melapor ke Disdukcapil. "Tadi dia sempat melawan," kata Heru.
Heru menegaskan, setiap WNA yang menetap atau berdomisili selama lima tahun berturut-turut di Kota Tangsel wajib melapor ke kantor Disdukcapil dan membuat KTP elektronik.
Saat diarahkan untuk membuat KTP elektronik, Markus sempat menolak. Namun setelah dilakukan pengarahan oleh petugas, Markus akhirnya bersedia mengurus kartu identitas kependudukan itu.
Sementara itu, Melissa Pierrette Louise diamankan karena tidak membawa visa dan paspor asli. "Tadi saya langsung bawa dia ke rumahnya di Perumahan Scundento. Ternyata visa dan parpor aslinya memang ada," ujar staf Penindakan Imigrasi Tangsel, Dhany Eka.
Dhany menjelaskan, Melissa tinggal di Tangsel sejak Januari 2017. Berdasarkan visa miliknya yang telah diperbaharui, gadis bule itu tinggal di Tangsel hanya hingga Februari 2017.
"Tetapi sudah diperpanjang dan masa perpanjangan visanya sudah hampir habis bulan ini. Dia di sini (Tangsel) sedang mengerjakan tesis," tandasnya. (ist)