Selasa, 04 Juli 2017 14:50 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai momentum mudik dan balik Lebaran 2017 menjadi yang paling aman dan lancar.
"Seingat saya, mudik yang paling lancar dan aman ya kemarin itu," katanya di sela acara Halalbihalal Kemenko Kemaritiman di Balai Kartini Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Mantan Menko Polhukam itu menilai kelancaran mudik dan balik Lebaran 2017 karena ada kerja tim yang baik antara semua pemangku kepentingan.
Ia memuji koordinasi baik antara Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat serta PT Pertamina atas lancarnya arus mudik dan balik.
"Ini luar biasa, sepanjang saya ingat, ini pertama kali mudik yang kecelakaannya turun hampir 15 persen. Harga-harga terkendali, kemacetan tidak terlalu parah. Saya kira ini sangat baik," tuturnya.
Luhut juga mengaku baru tahun ini pada Ramadhan dan Lebaran tidak terjadi fluktuasi harga bahan pangan.
"Seingat saya baru Lebaran kemarin ini kita punya harga pangan tidak terjadi fluktuasi yang aneh-aneh," tuturnya.
Mantan Menko Polhukam itu mengatakan ada banyak pencapaian pemerintah saat ini, terutama di bidang ekonomi mulai dari pertumbuhan ekonomi hingga peringkat layak investasi oleh lembaga riset dunia.
Ia berharap capaian positif itu dapat terus dijaga dan ditingkatkan guna memperbaiki kesejahteraan rakyat.
Terkait Lebaran, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kesempatan yang sama, menyampaikan rasa terima kasih atas kelancaran arus mudik dan balik dalam momentum Lebaran kali ini.
Ia juga mengaku masih ada beberapa hal yang menjadi pelajaran untuk kemudian diterapkan pada masa mendatang.
"Jadi intinya kami berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan. Ini jadi pelajaran juga bagi kami pada masa yang akan datang karena memang beberapa hal menjadi masukan kami ke depan," ujarnya.
Polri mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran yang ditangani melalui Operasi Ramadniya 2017 turun signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016, yaitu mencapai 42 persen.
sumber: antara