Senin, 03 Juli 2017 18:31 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan kementerian yang dipimpinnya sedang meninjau kelayakan untuk dibentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) di wilayah dataran tinggi Dieng.
"Dengan KSB harapannya kita bisa melakukan deteksi dini terhadap daerah-daerah yang berpotensi bencana alam," kata Mensos, Senin (3/7/2017).
Kemungkinan dibentuknya KSB di Dieng dengan melihat potensi bencana di daerah itu setelah terjadinya letusan freatik (letusan gas) di Kawah Sileri, Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Desa Kepakisan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada Minggu (2/7).
Menurut Khofifah, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial sudah menuju lokasi bencana tersebut untuk berkoordinasi menyiapkan KSB.
Pentingnya dibentuk KSB mengingat terdapat 323 kabupaten/kota di Indonesia yang berpotensi bencana alam sesuai dengan pemetaan BNPB.
Terkait letusan di Kawah Sileri, menurut Khofifah tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari daerah setempat sudah langsung terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
"Pada saat letusan terjadi, tim Tagana kebetulan ada lima orang yang siaga. Di beberapa titik kita memang menyiapkan Tagana dengan harapan bisa cepat memberikan pelayanan," tambah Khofifah.
Dalam penanganan korban bencana alam terutama pada saat tanggap darurat, biasanya Tagana menyiapkan dapur umum dan memberikan layanan psikososial.
Karena sebagian besar korban letusan Kawah Sileri adalah wisatawan dari daerah lain, setelah mereka mendapatkan pengobatan kembali ke daerah masing-masing sehingga tidak dibutuhkan dapur umum dan layanan psikososial.
Letusan freatik Kawah Sileri, Pegunungan Dieng pada Minggu siang menyebabkan 12 orang wisatawan mengalami luka ringan karena jarak 20 meter serta akibat tidak mengikuti rekomendasi untuk tidak mendekati bibir kawah di bawah 100 meter.