Kamis, 07 Juni 2018 13:12 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, meminta kepada kontestan Pilkada dan tim sukses agar tidak menggunakan dalil agama untuk kepentingan politik.
Penggunaan dalil-dalil agama untuk tujuan kepentingan politik, justru akan merendahkan Alquran.
"Jangan sekali-kali menggunakan agama untuk kepentingan politik. Agama itu mulia dan suci karena mengandung nilai-nilai Ilahiyah. Jangan dicampur dengan target-target ambisi politik," ujar KH Said saat menghadiri Lailatul Qiroah di Taman Bungkul Surabaya, Rabu (06/06/2018) malam.
Said Aqil juga meminta kepada seluruh warga NU agar tidak menggunakan masjid dan musala untuk kepentingan politik. "Siapapun dan apapun alasannya tidak boleh. Tempat ibadah jangan dikotori untuk kepentingan politik," beber Kiai Said.
Ratusan masyayikh (kiai-kiai) dan bu nyai se-Jawa Timur berkumpul dalam kegiatan Halaqoh Ulama Jawa Timur di Pacet. Mereka merumuskan seruan dan fatwa Fardu Ain dalam Memilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.
Pertemuan sejumlah ulama, bu nyai dan pendukung Khofifah-Emil digelar di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, 3 Juni 2018 lalu. Pertemuan menghasilkan surat fatwa bernomor nomor 1/SF-FA/6/2018.
Surat itu menyerukan dan menfatwakan Fardhu Ain (wajib bagi setiap individu) seluruh masyarakat Jatim untuk memilih Khofifah-Emil pada Pilgub Jatim mendatang.
"Alasannya masyarakat Jawa Timur adalah bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan amanat kemerdekaan. Yaitu terwujudnya kehidupan yang maju, adil dan makmur," kata Kiai Asep
Khofifah-Emil dinilai memenuhi persyaratan untuk mewujudkan Jawa Timur yang maju, adil, makmur, dan akan bisa menerapkan gagasan wawasan dan perencanaannya.
"Bu Khofifah dan Pak Emil jauh lebih baik dari paslon lain. Berdasarkan refefensi rekam jejak, Bu Khofifah dua kali jadi menteri, menteri terbaik kabinet Jokowi, dan begitu juga pak Emil. Serta juga yang jadi acuan dalam dua kali debat publik, paslon nomor satu menang telak dibandingkan lawannya," kata Kiai Asep.
Tidak hanya itu, alasan mengeluarkan seruan dan fatwa fardu ain memilih Khofifah Emil juga ditinjau dari segi agama. Sebagimana dikatakan oleh Kiai Suyuti asal Banyuwangi, bahwa ada hukumnya jika ada calon yang lebih baik namun justru memilih pemimpin yang lain.
"Ada hadist yang mengatakan barang siapa yang memilih pemimpin diantara yang dipimpinnya adalah orang muslim yang dia tahu bahwa ada orang lain yang tidak dua pilih lebih baik dari yang dipilih maka sungguh dua berkhianat pada Allah dan Rasulnya," ucap kiai Suyuti.
Kiai Suyuti juga mengtakan selain memiliki pengalaman yang baik, Khofifah juga memiliki pengetahuan agama baik Quran dan hadist yang lebih unggul.
Seluruh kiai yang hadir dalam forum tersebut menandatangani seruan dan fatwa fardhu ain tersebut. Yang kemudian akan diperbanyak untuk disebar ke seluruh warga masyarakat Jawa Timur dan pesantren-pesantren.(exe/ist)