Kamis, 02 Maret 2017 10:56 WIB
JAMBI, Tigapilarnews.com - Kericuhan terjadi di dalam Lapas Kelas II A Jambi, Rabu (1/3/2017) malam. Narapidana (napi) melakukan pembakaran salah satu ruangan di dalam lembaga pemasyarakatan itu. Akibatnya, tujuh orang mengalami luka-luka.
Kapolda Jambi, Brigjen Pol Yazid Fanani mengatakan, saat ini situasi sudah bisa dikendalikan dan para napi juga tidak ada yang melarikan diri.
"Ada gedung aula atau ruangan pertemuan, kantin koperasi yang ada di dalam lapas habis terbakar akibat kerucihan yang dilakukan para napi, namun kini api berhasil dipadamkan tim pemadam kebakaran setelah bekerja selama lima jam lebih," kata Yazid Fanani di Jambi, Kamis (2/3/2017).
Tujuh orang korban luka yang harus dievakuasi dari dalam lapas dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Ketujuh korban luka itu di antaranya ada satu anggota polisi dan enam orang narapidana yang mengalami luka di bagian kaki maupun dada.
Di lokasi yang sama, Kakanwil Kemenkumham Jambi, Bambang Palasara mengakui aksi kericuhan di lapas akibat dari akan diadakannya razia narkoba malam hari dan mereka menolak sehingga timbul kericuhan.
Selanjutnya napi melakukan perlawanan, karena jumlah petugas tidak berimbang, pada pukul 20.30 WiB napi melakukan pembakaran koperasi Lapas, aula, kantin dan blok khusus wanita.
Napi wanita sejumlah 85 orang telah di evakuasi ke imigrasi Jambi. Pada pukul 23.00 WIB, napi masih melakukan perlawanan terhadap petugas dan personil gabungan Brimob, Dalmas Polda, Polresta serta TNI yang tengah bersiaga.
Situasi yang tidak kondusif saat itu membuat para napi melakukan perlawanan sehingga ada beberapa tahanan yang luka-luka. Selain itu, ada juga yang dilumpuhkan dengan tembakan peluru karet karena melawan petugas dan melakukan pengeruskan sarana lapas.
Sekitar pukul 00.10 WIB dilaksanakan dialog antara perwakilan napi berjumlah 20 orang dengan Kalapas, Kakanwil Kekemkumham, Kapolda Jambi, Danrem, Sekda Prov Jambi, Kapolresta Jambi, dan Walikota Jambi.
Dalam dialog perwakilan napi memberi tuntutan diantaranya mereka tidak mau menerima razia yang dilaksanakan pada malam hari karena takut terhadap penyusup dari luar personil lapas.
Beberapa jam kemudian dialog berakhir dan selama dialog berlangsung situasi berjalan aman kondusif. Dalam hal ini Polisi mengerahkan personel gabungan sebanyak 600.
Hingga kini anggota kepolisian dan TNI masih berjaga di lingkungan lapas Jambi tersebut.