Selasa, 28 Februari 2017 17:19 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - PT TIMAH (Persero) Tbk atau TINS berhasil menorehkan pencapaian finansial yang signifikan sepanjang tahun 2016, yaitu pendapatan sebesar Rp6,97 triliun dan laba bersih sebesar Rp251,97 triliun.
Hal ini tentunya berkat strategi bisnis yang baik di tengah fluktuasi pasar komoditas, serta strategi operasi dalam memperoleh bijih timah dengan biaya yang kompetitif.
Pada 2017 direncanakan target produksi bijih timah, target produksi logam dan target penjualan sebesar 30.000 ton. Hal ini tentunya didukung dengan rencana Perseroan melalui peningkatan kapasitas produksi baik penambangan maupun peleburan.
Untuk mendukung pencapaian TINS pada tahun 2017 dianggarkan belanja modal sebesar Rp2,65 triliun. Untuk menambah masa hidup perusahaan, Perseroan tetap fokus pada penemuan cadangan baru (intensifikasi dan ekstensifikasi).
Siaran Pers TINS, Selasa (28/2/2017) menjelaskan, per 31 Desember 2016 jumlah cadangan TINS sebesar 335.909 ton, 79% atau 264.806 ton berada di laut, sedangkan 21% atau 71.103 berada di darat.
Adapun jumlah sumber daya TINS pada periode yang sama adalah 737.546, 67% berada di laut dan 33% berada di darat.
Kinerja Operasi Produksi, yakni bijih sebesar 24.121 ton, sedangkan periode yang sama tahun lalu sebesar 26.361 ton.
Produksi logam timah sebesar 23.756 Mton, sedangkan periode yang sama tahun lalu sebesar 27.431 Mton. Penjualan logam timah sebesar 26.677 Mton sedangkan periode yang sama tahun lalu sebesar 30.087 Mton
Kinerja Keuangan, pada akhir tahun 2016 TINS mencatatkan profit Rp 251,97 miliar atau naik 148%
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp101,56 miliar
Pendapatan TINS naik sebesar 1,37% menjadi Rp 6,97 triliun dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar Rp 6,87 triliun. Beban Pokok Pendapatan mengalami penurunan sebesar 5,09% menjadi Rp5,87 dibandingkan tahun sebelumnya Rp6,19 triliun.