Rabu, 22 Februari 2017 14:37 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklaim program normalisasi sungai sudah ada sejak zaman Belanda, bahkan saat Ali Salidikin menjabat sebagai Gubernur diberlakukan juga.
"Kalau ngomong itu (Normalisasi), dari Pak Ali Sadikin juga sudah ada program nanganin banjir kok. Kamu tahu enggak dia membuat desain banjir tahun berapa? Termasuk Waduk Pluit? Tahun 1973, di tahun itu sudah punya desainya semua," ujar Ahok di Balaikota DKI, Rabu (22/2/2017).
Karena itu, Ahok mengaku bingung jika ada sebagian pihak yng mengatakan cara mengatasi banjir selain normalisasi. Padahal sepengetahuan mantan Bupati Belitung Timur itu, sampai saat ini masih menggunakan cara yang sama, yaitu normalisasi.
"Kalau istilahnya geologi, ini gunung di Selatan jadi aluvial, endapan semua. Makanya endapannya tinggi. Itu yang membuat kami beli alat berat sendiri. Alat berat kami bisa di tracking lagi, kita kontrol dengan baik. Pertanyaannya, mau enggak bikin kayak Belanda jadi otomatis tinggi sekalian?," kata Ahok.
Ia pun meminta maaf kepada masyarakat karena masih adanya banjir di DKI Jakarta, karena tak bisa dipungkiri, dikatakannya badai La Nina adalah masa curah hujan yang paling tinggi.
"Minimal kita minta maaf sama warga Jakarta ya, karena hujan besar. Di sepanjang masa curah hujan paling tinggi namanya La Nina. Saya kira teman-teman bekerja sangat baik. Kita mohon maaf lah untuk kejadian tergenang sehari," tandasnya.