Rabu, 01 Februari 2017 06:59 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, melibatkan 12 tenaga ahli asing dari berbagai negara untuk bekerjasama selama satu bulan mendukung tercapainya target pembangunan.
"Prioritas Kota Bogor yakni mendapatkan Adipura dan mengekspose Bogor melalui kegiatan Visit Bogor Year 2018," kata Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Balai Kota, seperti dikutip dari siaran pers Humas Pemkot, Rabu (01/02/2017).
Bima mengatakan, 12 tenaga kerja asing didatangkan oleh PT IBM Indonesia melalui kerja sama Program Corporate Service Crop yang bertujuan untuk membantu capaian target pembangunan di Kota Bogor.
"Kota Bogor berterimakasih kepada IBM karena memilih Bogor menjadi salah satu prioritas. Akan lebih bagus segera dieksekusi," katanya.
Country Manajer CC & CA/ CSR PT IBM Indonesia, Santi Diansari Hargianto mengatakan, 12 tenaga ahli tersebut akan ditempatkan di beberapa dinas sesuai fokus pencapaian target Pemerintah Kota Bogor.
"Program penempatan tenaga ahli ini akan dimulai bulan Maret mendatang. Mereka akan membantu selama satu bulan," katanya.
Ia menjelaskan, dinas yang akan jadi sasaran tenaga ahli ini seperti Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Lingkungan Hidup, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Tim ahli tersebut, lanjutnya, akan mempelajari kebutuhan dasar dalam meningkatkan target Kota Bogor baik di sektor pariwisata, lingkungan, mencakup manajemen serta distribusi persampahan dan pengembangan teknologi dengan membuat aplikasi.
"Tim yang bertugas akan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja agar target yang diinginkan Kota Bogor dapat tercapai," katanya.
Menurut Santi, program yang melibatkan tenaga ahli asing tersebut murni dirancang untuk membangun masyarakat Kota Bogor agar lebih baik, tertata dan lebih efisien dari segu anggaran.
"Karena program ini akan menggunakan teknologi yang dimiliki IBM," katanya.
Ia menambahkan, hasil yang diperoleh dari tim berupa rekomendasi dan konsultasi analisis untuk mencapai target yang direncanakan. Data dari hasil tim diberikan kepada wali kota dan menjadi hak penuh apakah rekemendasi yang dihasilkan tersebut akan digunakan atau tidak.
"Tidak semua target bisa menjadi unggulan karena waktu yang terbatas hanya satu bulan. Tetapi, rekomendasi yang dihasilkan tim semoga bisa membantu bagi pembangunan Kota Bogor," katanya.
Melibatkan pihak asing bukan yang pertama kalinya dilakukan Pemkot Bogor. Sejak 2016, Kota Bogor telah bekerjasama dengan Pemerintah Hiroshima dalam pengelolaan sampah.(exe/ist)