Sabtu, 21 Januari 2017 10:31 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pengamat politik, Hanta Yudha menilai, beberapa lembaga survei saat ini digunakan sebagai alat propaganda politik.
Banyak diantara lembaga survei hasilnya dijadikan sebagai landasan untuk menggiring opini masyarakat terhadap ketiga kandidat pasangan calon DKI.
"Ini saya rasa sudah beberapa kali terjadi. Sebagai alat ukur untuk mengetahui pemilihnya," kata Hanya dalam diskusi antara survei dan realitas di Warung Daun, Jln Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/1/2017)
Selain itu, kata Hanta, lembaga survei kerap dijadikan alat pandu untuk menilai isu dan keinginan responden. Biasanya, ada kerjasama antara lembaga survei tersebut dengan para calon yang tengah bersaing.
"Ini yang rawan sekali. Saya khawatir ada pergantian data hanya untuk pesanan dari calon peminta," ujarnya.
Lebih lanjut, Hanta menerangkan perbedaan data dan setiap lembaga survei biasanya berbeda antara satu sama lain. Pasalnya, mereka berusaha untuk mencari perbedaan data untuk menaikan citra lembaga tersebut.
"Tapi ada juga yang kami simpan untuk data sendiri. Ini untuk kepentingan evaluasi dan data kami berikan kepada calon yang meminta data," tutup Hanta yang juga Direktur Lembaga Survei Poltracking Indonesia.