Rabu, 11 Januari 2017 15:22 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kapolres Jakarta Utara Kombes Awal Chairudin menyampaikan alasan penganiayaan yang dilakukan taruna tingkat 2 (senior) terhadap taruna tingkat 1 (junior) Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
"Jadi motif awalnya para taruna tingkat 2 akan serah terima alat musik drum band kepada taruna tingkat 1 STIP ," kata Kombes Awal, di Polres Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).
Kombel Awal menjelaskan apabila murid junior menginginkan alat musik tersebut harus melalui proses penganiayaan dulu.
"Seharusnya hal tersebut tidak dilakukan. Karena yang dilakukan para senior seharusnya membina atau mengajarkan cara memainkan alat musik tersebut," terang Kombes Awal.
Sementara itu, lima teman seangkatan korban Amirulloh Adityas Putra (18), yaitu: Ahmad Fajar, Ilham Wally, Bagus Budi Prayoga, Josua Simajuntak, dan Benny Syahril masih menjalani perawatan akibat pemukulan yang dilakukan oleh senior mereka.
"Lima rekan korban dalam kondisi luka, memar-memar di tubuh" tambah Kombes Awal.
Terkait rekaman cctv yang biasanya terdapat di sejumlah sekolah besar dan di tempat-tempat tertentu, Kombes Awal mengatakan, STIP memang dilengkapi CCTV.
"Namun, di lokasi penganiayaan tersebut tidak terdapat CCTV," pungkas Awal.