Laporan: Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Kasus dugaan penistaan agama yang menjadikan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai terdakwa dinilai pengamat politik UI, Arbi Sanit sebagai skenario besar untuk menjegal Ahok di Pilgub DKI."Jadi memang Ahok diadili untuk dikalahkan di Pilgub. Ada kerjasama menggoreng tuduhan penistaan agama ini sebagai strategi untuk menyingkirkan Ahok jadi Gubernur," kata Arbi saat dikonfirmasi, Kamis (5/1/2017).Hal ini disebut Arbi sudah tampak dalam beberapa aksi demo yang memaksa aparat penegak hukum menahan Ahok. Terlebih lagi dalam aksi demo tersebut hadir beberapa politisi yang kontra Ahok."Memang ini kan sejak dari gelar perkara itukan sudah dipojokkan supaya Ahok ini diadili dan ditahan. Ada gerakan besar memaksa polisi. Bahkan dalam aksi-aksi demo soal kasus Ahok hadir beberapa politisi yang mendukung," tandasnya.Selain itu dengan adanya saksi pelapor dalam kasus Ahok yang berafiliasi dengan lawan politik di Pilgub DKI, menurut Arbi, semakin memperkuat dugaan skenario besar menjegal calon gubernur nomor urut dua itu untuk kembali menduduki kursi DKI satu.Sebelumnya, usai menjalani persidangan, di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2017), Ahok sempat menyatakan ada seorang saksi pelapor yang terkait dengan lawannya dalam Pilkada DKI Jakarta. Pelapor yang dia maksud adalah Gus Joy Setiawan yang diketahui pernah bergabung dalam Advokat Rakyat.Organisasi tersebut telah menyatakan dukungan pada pasangan calon nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni sejak September 2016.Kemudian, Gus Joy diketahui membuat laporan ke polisi terhadap Ahok dengan dugaan menista agama pada Oktober 2016. Sehingga, tim kuasa hukum Ahok pun sempat meragukan obyektivitas keterangan Gus Joy dalam memberatkan kliennya.Sementara itu juru bicara Agus-Sylvi, Rico Rustombi menepis tudingan yang menyebutkan Gus Joy berafiliasi dengan mereka. Menurutnya, nama tersebut tidak pernah terdaftar menjadi timses ataupun relawan.