Laporan: Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Pengamat politik Arbi Sanit menilai, tangisan terdakwa kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta (non-aktif) Basuki Tjahaja Purnama
Ahok) saat sidang perdana, sebagai tangisan kejujuran dari hatinya dan bukanlah akting seperti yang dikatakan beberapa pihak.Pasalnya disatu sisi Ahok mempunyai keluarga angkat yang beragamakan islam dan merasa begitu dekat dengan umat Islam, namun disisi lain Ahok malah dituduh telah menistakan agama."Itu bukan akting, itu perasaan dia, sikap dia yang paling dalam. Menangis dia itu adalah wujud dari ekspresi kejujuran dia tentang sikapnya terhadap agama Islam," ujar Arbi kepada wartawan, Minggu (18/12/2016).Menurut Arbi, tangisan itu juga menunjukan betapa
Ahok merasakan ketidakadilan atas tuduhan penistaan agama. Sehingga Ahok yang dikenal sangat keras tiba-tiba menangis karena merasa diperlakukan secara tidak adil.Dilanjutkan Arbi, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua itu lewat tangisannya juga menegaskan bahwa, Ia tidak pernah berniat menistakan agama Islam."Menunjukkan bahwa dia tidak punya niat memburukan orang Islam atau agama Islam, dan dia mengaku juga didepan pengadilan jika yang dia maksud itu para politisi yang memang suka menyalahgunakan agama," ungkapnya.Hal itu lah yang diyajini Arbi membuat seorang
AHOK meneteskan air mata karena tidak percaya dengah tuduhan umat islam kepadanya."Itu yang membuat dia sedih karena kenangan yang begitu akrab dengan Islam tapi sekarang dia dimusuhi oleh orang Islam, itu yang buat dia sedih, terharu, dan menangis. Terharu pada masa lalunya, terharu pada apa yang diperbuat orang Islam terhadap dia," tutup Arbi.