Jumat, 16 Desember 2016 13:47 WIB
Sementara itu ketika Tigapilarnews.com mengecek ke salah satu lokasi trotoar ramah di kawasan Penjaringan. Ada salah satu wanita penyandang tuna netra sedang berjalan dengan tongkat dan dituntun seorang pria Ismaniar (38) mengaku senang dengan dibangunya trotoar hal ini demi keselamatan pejalan kaki terutama bagi mereka yang berkebutuhan khusus."Wah bagus banget ini kalau ada trotoar yang bagus, kita pejalan kaki merasa diperhatikan. Abisnya kalo gak ada trotoar saya takut ditabrak sama kendaraan," ujarnya kepada Tigapilarnews.com.Terlebih, lanjut Ismaniar, pembangunan trotar tersebut dilengkapi dengan pola garis berwarna yang dapat membantu penyandang disabilitas."Apalagi terotoar ini dilengkapai dengan garis yang bisa membantu penyandang disabilitas itu nilai plus deh," tuturnya.Hal senada juga dikatakan Rijal (32) seorang karyawan di sebuah mall di kawasan Kelapa Gading merasakan manfaat adanya trotoar yang dibangun di jalan Yossudarso, Kelapa Gading. Dirinya merasa lebih aman dengan adanya trotoar tersebut."Senang kalau ada trotoar kita bisa aman jalan tanpa harus takut ditabrak kendaraan. Kalo bisa trotoar ini di perluas ke seluruh jalan di Jakarta," ucapnya.BerikutĀ trotoar yang dibangun yakni di Jalan Akses Rusun Marunda, sepanjang 900 meter dengan lebar rata-rata 3,2 meter, kemudian di Jalan Kramat Jaya, depan Jakarta Islamic Centre sepanjang 800 meter lebar 2,87 meter, Jalan Yos Sudarso sepanjang 1200 meter dengan lebar 2,3 meter. Jalan Stasiun Tanjung Priok sepanjang 700 meter selebar 3,6 meter, Jalan Gunung Sahari dan Jalan Hidup Baru sepanjang 753 meter dengan lebar 2,4 meter. Serta Jalan Pluit Timur Raya sepanjang 972 meter selebar 2,7 meter.