Selasa, 13 Desember 2016 16:47 WIB

Terbelit Cinta Terlarang, Pasangan LGBT Tewas di Salon Kecantikan

Editor : RB Siregar
Laporan: Rizky Adytia

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Diduga dilatarbelakangi cinta terlarang, Fang Tjon Sen alias Sen-Sen (60) ditemukan tewas di salon kecantikan miliknya, Jalan Bidara, Grogol Petamburan, Jakarata Barat, Senin (12/12/2016) malam.

Selain itu, dalam salon merangkap rumah tersebut juga ditemukan mayat lelaki 20 tahun yang identitasnya belum diketahui. Diduga, pemuda ini pasangan LGBT (lesbi, gay, biseksual, dan transgender) Fang Tjon Sen.

Saat ditemukan, pemilik salon tewas dengan luka sayatan di bagian leher kanan, sementara pria 20 tahun tewas gantung diri.

"Dugaan kuat karena asmara, soalnya Sen Sen terkenal di lingkungan salon sering gonta-ganti pasangan sejenis. Nah, pria 20 tahun itu salah satu pasangan Sen Sen," jelas Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, Iptu Supriyatin, Selasa (13/12/2016).

Sbelum keduanya ditemukam tewas, lanjut Iptu Supriyatin, seorang saksi yang merupakan tetangga korban, Dimas Nur Pahlevi (19), sempat melihat Sen-Sen membetulkan antena di balkon lantai dua salonnya.

Setelah memperbaiki antena, itu, Fang Tjon Sen masuk ke rumah. Selang 15 menit, tiba-tiba saksi mendengar suara benturan keras.

"Nah, si Dimas ini buru-buru keluar untuk mengetahui asal suara benturan keras," kata Iptu Supriyatin mengutip pengakuan Dimas.

Saat dilihat, rupanya suara benturan keras itu berasal dari pemilik salon yang jatuh dengan posisi tengkurap. Banyak warga berdatangan melihat jasad korban, tapi tak berani membalikkan badan korban," kata dia.

Saat Dimas masuk ke rumah pemilik salon itu, ia kaget lantaran melihat seorang pria mondar-mandir seperti orang panik. Melihat hal itu, Dimas melapor ke polisi.

"Saat kami ke lantai dua salon, pria 20 tahun yang tadi terlihat panik, sudah ditemukan tewas gantung diri pakai slang air. Saat digeledah, tidak ditemukan identitasnya," jelas Supriyatin.

Gergaji kayu berlumuran darah yang tergeletak di lantai dua, samping pintu arah balkon, disita sebagai barang bukti. Lalu ada linggis, gigi palsu, dan berangkas yang tergeletak di lantai.

Sementara saat tubuh Sen Sen dibalikkan, mukanya penuh darah. Selain itu, ada luka sobek di kepala bagian kanan seta luka lecet di kedua kaki dan tangan Sen Sen.

Menurutnya, dari keterangan saksi lain sempat terdengar suara ribut-ribut di lantai dua salon kecantikan itu.

Karena kedua korban tewas, lanjut Iptu Supriyatin, pihaknya untuk sementara menutup kasus tersebut. Namun, polisi masih menyelidiki siapa korban dan siapa pelaku.

"Di salon itu hanya ada dua orang (Sen Sen dan pria 20 tahun), mereka meninggal semua, jadi kasusnya ditutup sementara," pungkasnya.
0 Komentar