Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA, Tigapilarnews.com- Komnas Perlindungan Anak (PA) menggelar acara refleksi dan doa bersama dengan tema "Malam Seribu Lilin" guna mengenang korban-korban kekerasan terhadap anak serta kelemahan pemerintah dalam memberikan perlindungan, di Jakarta, Kamis (24/11/2016).Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, mengatakan bahwa kegiatan tersebut mewujudkan kepedulian serta memberikan peringatan kepada pemerintah agar bisa menghilangkan kekerasan terhadap anak."Karena pemerintah belum memberikan kesungguhan. Ancaman bom dan kejahatan seksual masih menjadi teror bagi anak. Seperti tragedi Yuyun, Anggelin dan Intan. Ini adalah bentuk kemarahan Komnas PA," ujarnya di Kantor Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (24/11/2016)."Itu kan merampas kemerdekaan dan seperti tidak dapat perlindungan pemerintah dan lainnya. Kejahatan seksual dan narkoba atau lainnya, acara ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memutus rantai kekerasan, terhadap anak dengan mengajak beberapa kalangan," katanya.Terkait dengan masalah kekerasan seksual terhadap anak, tahun ini menjadi semakin marak. "Di Komnas PA, sampai pada akhir bulan ini sudah ada 3.337 pengaduan dan mengalami 52,7 persen kenaikan dari segi kejahatan seksual. Ada terjadi penurunan, dan pelaku kejahatan itu dewasa alami penurunan. Tapi kekerasan seksual secara beramai-ramai hingga mencapai 26 persen," pungkasnya.Sekedar informasi, dalam acara tersebut, pihak Komnas PA bersama anak-anak dan beberapa undangan menyalahkan seribu lilin, sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Selain itu, berdoa meminta pengharapan agar kekerasan terhadap anak bisa terbebas.(exe)