Laporan: Bili AchmadJAKARTA, Tigapilarnews.com - Kasus dugaan penodaan agama oleh Gubernur DKI (nonaktif), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tampak berimbas pada anjloknya elektabilitas pasangan nomor urut dua tersebut.Saat ini berdasarkan hasil survei Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI), pasangan Ahok-Djarot harus tertinggal dari dua pasangan calon (paslon) lainnya di mana elektabilitasnya terendah, yaitu 24,6 persen."Salah satu penyebab turunnya elektabilitas Ahok adalah faktor partai pendukung kurang merespon isu yang dihadapi Ahok. Padahal, saya tunggu-tunggu Ibu Mega (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) kapan ya memberikan komentar terkait kasus yang menyerang Ahok," kata pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (14/11/2016).Ubedilah menilai seharusnya Megawati sebagai Ketum PDIP dapat bertindak untuk mengonter isu yang membebani Ahok."Dalam teori politik, dalam isu yang sangat sensitif pemimpin politik tidak berbicara itu tidak benar, jadi dimana posisi PDIP dalam koalisi pendukung Ahok?," tandas UbedilahSekedar informasi, selain PDIP, paslon Ahok-Djarot juga diusung oleh beberapa partai lain, yaitu Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.