Laporan: Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Kakak angkat Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Andi Analta Baso Amir (53), mengomentari kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok."Al-Maidah sebenarnya problemnya ini, jadi manusia sekarang yang Islam persoalkan pemimpin, kan dia bukan gubernur, pengurus administrasi dalam konstitusi. Maksudnya di sini, walau Allah tidak bisa disebandingkan dengan apapun," ujar Andi, ketika dibicangi di sela-sela kunjungan ke Posko Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Borobudur No.18, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016) malam.Andi mengungkapkan alasannya menunjuk Ahok tak lain karena Ahok adalah adiknya. Tidak peduli jabatan Ahok sebagai gubernur DKI.Tersangka sekali pun, mantan Bupati Belitung Timur itu telah memimpin ibukota, dan dilantik oleh pilihan masyarakat sendiri untuk menjadi gubernur Jakarta."Makanya, Al Maidah jadi persoalan. Enggak akan jadi persoalan kalau ngerti," ungkapnya.Andi menegaskan bahwa dia sebagai kakak angkat Ahok bukan Islam abal-abal, yang artinya suami Veronica Tan itu mengerti betul ajaran-ajaran Islam."Saya begini, bukan riya. Allah SWT kekuatan, saya pakai sorban bukan saat saya mau urusan agama, 24 jam ke luar rumah ini (sorban) nempel," katanya.Bahkan, dia menceritakan pada saat BJ Habibie masih menjadi presiden seluruh tamu yang masuk istana diwajibkan memakai peci apapun agamanya.Namun, Andi tidak ingin melepaskan sorban yang selalu dipakainya. Sehingga Andi menemui Presiden Habibie dan meminta izin untuk tetap mengenakan sorbannya."Akhirnya, saya satu-satunya yang masuk istana dengan pakaian sorban. Bukan abal-abal plus poligami. Ditegaskan bahwa kakaknya Ahok bukan Islam abal-abal," tandasnya.