JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sekretariat Bersama Rakyat (SEKBER) resmi melaporkan Lembaga survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ke Bareskrim Polri terkait manipulasi hasil survei yang dilakukan beberapa waktu lalu.Menanggapi laporan tersebut, Direktur Eksekutif KedaiKopi Sri Aryani mengaku kecewa dengan pihak telah melaporkan hal itu kepada aparat penegak hukum.Pasalnya, kata Sri, hal ini merupakan sebuah karya ilmiah berbentuk riset dan bukan sebagai bentuk hasil akhir dari sebuah keputusan dari Pilgub DKI 2017."Kami menyesalkan adanya pihak-pihak yang tidak cukup dewasa dalam berdemokrasi dan tidak bisa menerima perbedaan, termasuk menerima kenyataan atas hasil survei kami, yang kami laksanakan 19-24 Oktober 2016 lalu," kata Sri kepada Tigapilarnews.com, Selasa (1/11/2016)."Sekali lagi kami tegaskan bahwa KedaiKOPI tidak pernah melakukan rekayasa maupun memanipulasi data. Semua data adalah apa adanya," tambah Sri.Lebih lanjut Sri menegaskan, jika pihaknya selama ini sudah menjaga komitmen serta independensi untuk merilis sebuah hasil survei yang sudah menjadi trademark KedaiKOPI.Sri juga menambahkan, pihaknya telah dengan senang hati memberikan penjelasan tentang surveinya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. "Perlu juga diketahui, kami telah berkomunikasi dengan KPU DKI Jakarta untuk mempaparkan kembali hasil survei yang telah kami luncurkan, pihak KPU DKI akan segera menginformasikannya kepada kami," tandas Sri.Sebelumnya diberitakan, Setelah melapor ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ketua Umum Sekretariat Bersama Rakyat (SEKBER) Mixil Mina Munir yang merupakan relawan Ahok-Djarot, mendatangi Bareskrim Mabes Polri. Di Bareskrim untuk melaporkan hasil survei lembaga KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) yang dianggapnya melakukan manipulasi hasil."Yang kita laporkan ke Bareskrim ada 3 orang, satu atas nama Hendri Satrio, Usep Suhud dan Sri Aryani karena mereka yang melakukan rilis kedaiKOPI pada minggu 30 Oktober kemarin di Jakarta," ujar Mixil kepada wartawan.Dalam survei KedaiKOPI itu, elektabilitas Ahok-Djarot 27,5 persen atau berkurang 6,5 persen dari survei sebelumnya yang mencapai 34 persen. Pasangan Anies-Sandi 23,9 persen dan Agus-Sylvi mencapai 21 persen. Menurut Mixil, dari 85 pertanyaan yang ditanyakan ke responden, ada 20 pertanyaan yang dimanipulasi.