Laporan: Arif Muhammad RiyanJAKARTA, Tigapilarnews.com - Sebelas penyandang disabilitas binaan Sasana Bina Daksa Pondok Bambu Dinas Sosial DKI Jakarta mengikuti Pekan Paralimpic Nasional (Perpanas) ke-XV di Bandung, Jawa Barat, yang telah dilaksanakan 15-24 Oktober 2016. Di antara mereka berhasil menyabet medali emas dan perunggu.Demikian disampaikan Anna Nufika, Kepala Sasana Bina Daksa Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rabu (26/10/2016).Anna melanjutkan, penyandang disabilitasnya binaannya merupakan anak-anak berprestasi."Kami hanya mendorong mereka untuk tetap semangat. Karena kami yakin mereka berprestasi dan bisa mendapatkan medali. Jadi jangan menyerah dulu," ujar Anna.Anna menjelaskan dalam Perpanas 2016, sebelas penyandang disabilitas itu mengikuti cabang olahraga boling, bulu tangkis, tenis lapangan, panahan, dan atletik.Cabang boling, Anna menuturkan pihaknya mengutus tiga anak disabilitas. Catur, Priyo dan Rubini. Rubini meraih medali emas. Catur dan Priyo memperoleh medali perunggu.Selain itu, cabang bulutangkis pihaknya mengirimkan tiga orang anak disabilitas. Yuda, Erwin dan Evi. Yuda dan Evi mendapat perunggu.Sedangkan tenis lapangan, kata Anna, anak binaannya yang ikut dua orang. Narti mendapat emas dan perunggu. Eli mendapat perunggu.Untuk atletik pesertanya hanya Bahrudin. Dia tidak mendapatkan medali. Begitu juga cabang panahan dengan peserta Jujur Saragih dan Baharudin Yunus tidak dapat medali.Anna mengatakan, anak-anak disabilitas binaannya itu memang tidak mudah menyerah. Itu bisa dilihat dari kemauan dan antusias mereka ketika akan didaftarkan untuk ikut ajang Perpanas 2016."Semangat tidak mudah menyerah dan antusias mereka bisa menularkan ke teman-teman yang lainnya juga. Apalagi mereka berhasil membawa medali. Semoga ada lagi penerus nanti setelah mereka," imbuh Anna.Anna mengharapkan agar Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi DKI Jakarta dapat memberikan lebih soal fasilitasi bagi para disabilitas baik itu sarana dan prasarana."Agar mereka mendapatkan prestasi yang lebih bagus lagi kedepannya. Apalagi di sasana ini para disabilitas sebagian besar dari kalangan kurang mampu. Kalau bisa ada hadiah dan bonus yang diberikan supaya mereka bisa mandiri," tandas Anna.