Selasa, 25 Oktober 2016 15:46 WIB

Dokumen Kasus Munir Hilang, Demokrat: Jangan Pojokkan SBY, Kasus Itu Terjadi di Era Megawati

Editor : Hermawan
Laporan: Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengaku heran terkait sulitnya pemerintah menemukan dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) Munir yang disebut hilang.

Kasus ini semakin meluas. Tak heran, saling tuding-menuding pun di kalangan pemerintah bermunculan.

Bahkan, Mantan Sekretaris Negara (Mensesneg) Yusril Ihza Mahendra sempat berkicau bahwa laporan hasil TPF Munir kala itu diserahkan langsung ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2005, yang kala itu menjabat sebagai presiden.

Syarief mempertanyakan kepada pihak-pihak yang tidak puas dengan SBY terkait pengungkapan kasus Munir.

"Kalau memang belum puas, silakan bikin TPF baru. Kalau masih ngotot cari aslinya, kalau tak ada di istana ya minta saja mantan-mantan anggota tim TPF," kata Syarief Hasan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Jaksa Agung, HM Prasetyo berencana menghadap SBY terkait kasus TPF Munir ini.

Menanggapi hal itu, Syarief mengatakan agar Prasetyo menanyakan kepada Megawati Soekarnoputri. Sebab, kasus itu terjadi saat Megawati menjadi presiden.

"Bukan era Pak SBY. Pak SBY yang punya inisiatif buat TPF," tegasnya.

Hilangnya dokumen TPF Munir, kata Syarief, akibat unsur ketidaksengajaan.

"Masa disengaja sih, tidak mungkin-lah. Sama dengan cari dokumen 11 Maret (Supersemar) sampai sekarang belum ketemu. Gitu kan," tandas anggota Komisi I DPR ini.

 
0 Komentar