Revitalisasi Terminal Senen dalam Tahap Pengkajian

Laporan: Yanti Marbun

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah menuturkan rencana revitallisasi Terminal Senen saat ini masih dalam tahap pengkajian oleh pihak Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta.

Pengkajian itu masih dalam tahapan rencana penggabungan Terminal Senen dengan Pasar Senen Blok III yang saat ini sedang dikerjakan proyek pembangunannya.

"Belum, masih butuh beberapa pengajian terkait beberapa perencanaan. Masih terus dibahas. Iya, itu salah satunya yang masih kita bahas. Kami belum bisa bilang batal atau tidak,"tuturnya, Sabtu (15/10/2016)

Dalam Pengelolaannya, dirinya mengatakan bahwa tidak berada dalam wewenang Kementerian Perhubungan, karena DKI Jakarta memiliki kekhususan.

"Karena Terminal Senen berada di dalam kota, DKI punya kekhususan untuk mengelola sendiri," ucap Andri Yansyah.

Disisi lain Kepala Terminal Senen Yanuarianto menyatakan belum mengetahui adanya rencana revitalisasi terminal yang terletak di Jalan Stasiun Senen itu.

"Saya baru dipindahkan ke sini dari Terminal Kampung Rambutan, jadi belum mengetahui kabar itu. Nanti akan saya periksa," tutur Yanuarianto di Terminal Senen, Sabtu (15/10/2016).

Ia melanjutkan hal yang baru saja ia benahi adalah relokasi pedangang kaki lima (PKL) yang berdagang di pinggir ruas jalan terminal dan terkait pemindahan para pedagang ia mengaku bahwa hal tersebut merupakan inisiatif para pedagang.

"Kemarin, kan pedagang gak teratur. Jualannya agak maju ke depan di ujung sisi barat sampai sisi timur. Dari pihak terminal kita mundurkan. Saya berterima kasih kepada pedagang yang berinisiatif. Biaya relokasinya pun mereka tanggung sendiri," ucapnya.

Terminal Senen masuk daftar terminal yang rencanannya akan direlokasi. Hal itu sudah diwacanakan sejak tahun 2012 namun dibatalkan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di tahun 2015.

Berdasarkan informasi yang dihvitalisasi Terminal Senen membutuhkan anggaran sebesar Rp37,5 milyar.

---