Laporan: Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), naik pitam ke jajaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).Pasalnya, Ahok menerima laporan dari seorang warga yang mengadukan belum dicatatkannya lahan yang saat ini digunakan sebagai lokasi SLB Kasih Bunda, Duri Selatan, Jakarta Barat sebagai aset milik Pemprov DKI.Mengetahui hal itu, Mantan Bupati Belitung Timur ini langsung meminta stafnya untuk menindaklanjuti pengaduan itu ke Kepala BPKAD Heru Budi Hartono."Bilang ke Heru, anak buah lu enggak bener!" kata Ahok di Balaikota DKI, Rabu (12/10/2016).Ahok menilai BPKAD seharusnya mencatat aset yang disumbangkan setelah serah terima ke jajaran walikota, dalam kasus ini Wali Kota Jakarta Barat."Harusnya begitu sudah diserah terimakan di Walikota bisa langsung dicatat dong. Emangnya Walikota Jakbar punya negara bagian Papua Nugini," ungkapnya.Ahok memyakini kasus yang terjadi di Duri Selatan sebenarnya merupakan satu dari sekian banyak permasalahan yang terjadi dalam pencatatan aset di Pemprov DKI. Hal itulah yang menjadi penyebab banyaknya aset milik Pemprov DKI yang hilang.Ahok menyatakan pihaknya tengah berupaya memperbaiki sistem pencatatan aset dengan penerapan e-asset."Itu kenapa aset DKI banyak yang hilang, fasum fasos banyak yang dicuri orang. Jadi yang sudah diserahin ke bawah enggak dianggap, sengaja ke sini enggak ada datanya," pungkasnya.Diketahui warga tersebut bernama Victor, saat melapor kepada Ahok, ia membawa fotocopy akta tanah yang memperlihatkan bahwa tanah yang kini digunakan oleh SLB Kasih Bunda merupakan tanah yang disumbangkan salah satu perusahaan beberapa belas tahun lalu sebagai fasilitas umum dan fasilitas sosial.