Laporan: Arif Muhammad RiyanJAKARTA, Tigapilarnews.com - Politikus Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai kelakuan dari calon petahana yang dsebut-sebut melakukan penistaan Agama dengan membawa-bawa Al-quran sangat tidak elok."Serta menunjukkan sikap yang jauh dari upaya membangun masyarakat Indonesia yang beradab, toleran, dan cinta damai," ucapnya saat dihubungi, Jumat (7/10/2016).Sikap Ahok, lanjut Doli, sudah sampai menistakan agama Islam. Ahok telah menghina Al Qur'an yang artinya telah menghina ummat Islam seluruh dunia."Ini bukan lagi sekedar soal pilgub DKI semata. Ini sudah masuk pada urusan menyerang keyakinan banyak orang dan merendahkan agama tertentu di luar agamanya," ungkapnya."Ahok sama sekali tidak memahami bahkan bertentangan dengan Pancasila dan karakter dasar bangsa Indonesia. Saya sebagai seorang muslim dan juga kader Golkar merasa tersinggung," sambungnya.Atas dasar itu, kata Ahmad, dirinya mendesak agar Partai Golkar menarik dukungannya kepada Ahok. Pasalnya, Ahok yang didukung Partai Golkar sudah tidak tidak sesuai lagi dengan jiwa, semangat, dan nilai-nilai yang selama ini dikembangkan dalam Golkar dan berazaskan Pancasila serta UUD 1945."Figur Ahok sudah tidak relevan lagi dengan Doktrin Karya Kekaryaan dan Ikrar Panca Bhakti Golkar. Sikap yang ditunjukkan oleh Ahok mengajak orang untuk tidak percaya atau mengingkari Kitab Suci dan keyakinannya telah bertentangan dengan Ikrar pertama Panca Bhakti," papar Ahmad.Selain itu, masih kata Ahmad, sikap dan pernyataan Ahok yangg sering menimbulkan pro kontra dan mengundang amarah orang telah menebar ancaman persatuan dan kesatuan bangsa serta juga bertentangan juga dengan Ikrar ketiga Panca Bhakti."Saya menggugah hati nurani pimpinan dan seluruh keluarga Partai Golkar agar segera mengambil sikap 'cabut dukungan' terhadap Ahok. Saya khawatir kemarahan ummat yg dihina oleh Ahok akan berdampak negatif terhadap Golkar," cetusnya."Sebagai sebuah partai yang memiliki karakter nasionalisme-religius, Golkar tidak pantas memberikan dukungan terhadap figur yangbanti agama dan anti persatuan bangsa," tandas Ahmad.Diketahui, Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyinggung soal surat Al Maidah ayat 51 saat berdialog dengan warga Kepulauan Seribu pada Rabu (30/9/2016).