Laporan: Rachmat KurniaBEKASI, Tigapilarnews.com - Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing angkat bicara terkait slogan SAH, pasangan calon bupati dan wakil bupati kabupaten Bekasi Saduddin-Ahmad Dhani yang dilaporkan ke KPUD Kabupaten Bekasi oleh pasangan independen Iin Farihin-KH Mahmud Al Hafidz (Imam)."Saya melihat singkatan SAH tidak bermasalah, karena tidak ada UU yang ditabrak, tapi saya melihat ini adalah kecerdasan mereka dalam mencari slogan pasangang teraebut," ujar Emrus , saat dihubungi via telepon, Senin (3/10/2016) siang.Emrus mengatakan dalam persaingan pemilihan kepala daerah (pilkada) tidak hanya terfokus pada program dan sosok kandidatnya."Wajar ini persaingan, dia mau buat slogan seperti ini tidak masalah, karena tidak ada aturan dan pada persaingan pilkada. Tidak hanya persaingan program dan sosok, tapi juga persaingan simbol atau slogan yang ditampilkan pasangan calon," ujar Emrus.Diwartakan sebelumnya, slogan SAH dari pasangan Saduddin dan Ahmad Dhani diprotes oleh pasangan jalur indpenden: Iin Farihin-KH Mahmud Al Hafidz (Imam).Menurut pasangan tersebut, slogan SAH bisa membuat gaduh, mengganggu dan kekeliruan ketika dilakukan penghitungan suara pada 15 Februari 2017.Atas keberatan ini, mereka melayangkan surat ke KPU Kabupaten Bekasi ihwal penggunaan slogan SAH.“Kami khawatir akan membuat gaduh, bahkan mengganggu dan juga bisa membuat keliru dalam perolehan suara ketika penghitungan berlangsung," ujar Timses Imam, Erman Achmad, Jumat (30/9/2016).Erman berharap dengan surat keberatan ini bisa menjadi perhatian KPU Kabupaten Bekasi agar situasi kondusif tetap terjaga.