Kamis, 29 September 2016 17:14 WIB

Tolak Digusur, Ahok Murka dengan Warga Kali Krukut

Editor : Rajaman
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan telah melakukan sosialisasi dalam penertiban perumahan di bantaran sungai Krukut, Kemang, Jakarta Selatan, yang akan berlangsung bulan depan.

"Mereka udah tau kok. Ini makanya kita juga udah sampaikan sama mereka," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota DKI, Kamis (29/9/2016).

Meski Pemprov DKI sudah melakukan sosialisasi, namun beberapa warga masih 'ngotot' dan mengindahkan permintaan pemprov DKI untuk berbuat curang dan hal ini yang membuat calon petahana murka.

"Semua yang tinggal disungai, tau gak situ mau dibongkar? Tau! Cuma mereka bilang gini tau gak, 'Ahh udah entar juga gak jadi bongkar, entar juga balik lagi, terus juga kalo dibongkar dapat duit'. Jadi jual beli!," ungkapnya.

Ahok menyebut, karena warga yang tinggal di bantaran sungai Krukut adalah tanah negara, mereka dengan seenaknya kalau digusur akan mendapat ganti rugi jika digusur.

"Begitu dibongkar, gak ada bayar lagi, langsung jual beli lahan di pinggir sungai berhenti. Siapa yang mau beli lagi pinggir sungai?," pungkasnya.

Banjir yang kerap melanda kawasan Kemang dinilai Ahok karena padatnya perumahan dan menyempitnya sungai Krukut. Lebar Kali Krukut hanya tinggal tersisa 6-7 meter dengan kedalaman rata-rata hanya 0,4 meter. Padahal, kata dia, lebar ideal Kali Krukut adalah 20 meter.
0 Komentar