JAKARTA, Tigapilarnews.com- Ketua Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres) RI, Sofjan Wanandi, memprediksi uang tebusan yang masuk ke kas negara dari program pengampunan pajak (tax amnesty) tidak akan mencapai target.
Hingga akhir periode, diperkirakan uang tebusan hanya akan mencapai Rp100 triliun. Dia menilai, target yang ditetapkan pemerintah sejak awal sudah terlalu tinggi.
Yaitu sebesar Rp165 triliun uang tebusan hingga akhir periode. "Kalau sampai akhir periode Rp100 triliun. Enggak mungkin tercapai target, memang terlalu tinggi kita sudah bilang itu ketinggian dari awal. Kan tadinya kita pikir Rp70 triliun," katanya di JCC, Jakarta, Rabu (28/09/2016).Terlepas dari hal tersebut, mantan Ketua Umum Apindo ini berpandangan bahwa program tax amnesty yang ada di Indonesia adalah yang terbaik di dunia. Pasalnya, hingga saat ini realisasi harta yang dilaporkan dalam tax amnesty sudah sangat besar.Dia mengaku tidak menduga masyarakat begitu antusias dan hasil yang diperoleh dari program amnesti pajak sangat besar. Bahkan, dia memperkirakan hingga akhir periode I uang tebusan yang akan masuk ke kas negara akan mencapai Rp80 triliun."Hasil (tax amnesty) yang sekarang itu sebenarnya di luar dugaan. Itu besar sekali (realisasi tax amnesty), periode pertama ini saya perkirakan bisa mencapai Rp80 triliun. Sampai akhir bulan ini dan itu sudah sangat baik," imbuhnya.Sofjan berharap, pemerintah tidak hanya berhenti pada program amnesti pajak semata. Namun, ke depannya harus ada reformasi sistem perpajakan sehingga warga negara Indonesia (WNI) lebih memilih untuk menyimpan uangnya di dalam negeri ketimbang di luar negeri."Kita kembalikan ke pemerintah. Jangan sampai berhenti di sini, karena harus dilanjutkan dengan cara reform perpajakan KUP, PPh, PPN. Sama juga bagaimana perubahan kepercayaan melalui sistem IT perpajakan. Ini harus ada. Ini harus diteruskan dan jangan saling curiga," tandas dia.(exe/ist)