Laporan Ryan Suryadi
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kapal KRI Mentawai 959 jenis Coaster yang dinakhodai Mayor Laut (P) Hadi Subandi, Rabu (21/09/2016) berangkat mengangkut pasukan Marinir Batalyon Infanteri (Yonif) 2 yang akan ditugaskan mengamankan pulau terluar dalam Satuan Tugas (Satgas) pengamanan pulau terluar, Pulau Natuna.
Pasukan Marinir Yonif 2 yang bermarkas di Cilandak ini berangkat di bawah pimpinan Komandan Kompi C Lettu Marinir Andhik Dewantoro yang membawa 58 orang prajurit.
Asisten Operasi (Asops) Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) P. Rahmad Wahyudi, mengatakan untuk mendukung pengangkutan pasukan dan logistik pengamanan pulau terluar di wilayah barat Indonesia telah disiapkan satu unsur KRI yakni Mentawai 959.
KRI Mentawan 959 sendiri berangkat dari Dermaga 100 Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam penugasannya, KRI Mentawai 959 akan mengangkut prajurit Marinir dan logistik dari Jakarta dan diturunkan ke pulau-pulau tujuan yang telah ditentukan menggantikan Satgas yang lama.
Selanjutnya, pasukan Marinir yang telah selesai masa penugasannya akan diangkut kembali ke Jakarta. "Dalam rencananya sasaran pengiriman pasukan ini diarahkan ke pulau Pulau Sekatung, Pulau Berhala dan Pulau Rondo yang merupakan pulau-pulau terluar di wilayah Indonesia di bagian barat," jelas Rahmad.
Sementara itu, Hadi Subandi mengatakan bahwa saat ini kondisi kapalnya dan seluruh anak buah kapal dalam kondisi siap. Sehingga dalam penugasan mendukung pergeseran pasukan Satuan Tugas Yonif 2 Marinir pengamanan pulau-pulau kecil terluar ke wilayah Barat diharapkan akan berlangsung dengan lancar tanpa terdapat suatu halangan.
Sebelumnya Komandan KRI Mentawai, sesuai prosedur melakukan pengecekan kesiapan dan kelengkapan serta pengarahan kepada personel sebelum berlayar ke daerah tujuan.
Diinformasikan, KRI Mentawai 959, jenis kapal perang bantuan umum diproduksi di Hongaria tahun 1964, memiliki spesifikasi panjang 74,54 meter dan lebar 11,30 meter.
KRI Mentawai 595 masuk jajaran TNI AL pada tanggal 1 September 1964 dan dioperasikan oleh Kolinlamil sejak tahun 1975. Kapal perang ini memiliki berat 1.301 DWT dan mampu mengangkut 850 ton dan personel dengan fasilitas 250 pasukan dengan kelengkapan perorangan lainnya memiliki kemampuan menempuh kecepatan maksimal 11,5 knot/jam.(exe/ist)