Minggu, 07 Agustus 2016 10:26 WIB

TNI Diminta Kembangkan Sistem Tempur Berbasis Teknologi

Editor : Yusuf Ibrahim

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Sebanyak 500 Prajurit TNI yang tergabung dalam Latgabma Malindo Darsasa-9 AB/2016 selesai melaksanakan latihan gabungan bersama (Latgabma) Malaysia-Indonesia (Malindo) Darsasa-9 AB/2016 di Malaysia.


Kemudian, diterima langsung oleh Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI, Laksma Hardjo Susmoro, mewakili Asops Panglima TNI Mayjen TNI, Agung Risdhianto, di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) Jakarta Utara, Sabtu (06/08/2016) sore.


Kegiatan tersebut melibatkan tiga angkatan, terdiri dari 205 personel TNI AD, 103 Kostrad, 4 Ditkesad, 92 Ditziad, 2 Sopsad, 3 Pussimpur. 198 personel TNI AL : 130 Anak Buah Kapal (ABK) KRI Banda Aceh, 8 Crew Hely Bell, 30 Tim SAR Laut, 12 Tim Medis, 3 Medcap, 15 Kogla (TTX dan CPX). 52 personel TNI AU: 3 Kogla, 9 CPX, 40 FTX, 41 Mabes TNI, 2 Polri  dan 2 BNPB.


Agung Risdhianto dalam amanat tertulis yang dibacakan Laksma TNI Hardjo Susmoro mengatakan, selama lebih kurang dari 16 hari para prajurit TNI berikut personel pendukung dari Polri serta BNPB melaksanakan program dengan semangat, dedikasi, disiplin serta loyalitas dan profesionalisme para personel telah membawa keberhasilan latihan yang optimal.


"Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh peserta Latgabma Malindo Darsasa-9 AB/2016 khususnya kepada Brigjen TNI Agus Suhardi yang telah berhasil memimpin Kontingen TNI dalam melaksanakan latihan ini dengan baik," kata Agung Risdhianto.


 Lebih lanjut Agung Risdhianto menyampaikan, bahwa latihan yang baru saja dilaksanakan merupakan wujud TNI dalam memelihara Capacity Building dan menciptakan Confidence Building Measures. "Kita harus senantiasa mampu menjawab segala bentuk tantangan yang datang di kawasan regional maupun global dalam berbagai hal termasuk penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.


 Diakhir amanatnya, Asops Panglima TNI menjelaskan bahwa latihan dilaksanakan melalui beberapa metode dimulai dari Table Top Exercise, Command Post Exercise pada Strata Biltus dan Force Integration Training merupakan latihan penggabungan yang dilanjutkan pada latihan aplikasi di lapangan atau Field Training Exercise.


"Saya berharap bahwa prajurit sekalian dapat mengambil hal-hal positif dari keseluruhan metode latihan tersebut, sebagai contoh angkatan bersenjata Malaysia telah mengembangkan sistem olah tempur berbasis teknologi yang dapat diadopsikan pada operasi penanggulangan bencana alam," pungkasnya.


Hasil yang dicapai secara umum latihan dapat diselenggarakan dan diikuti dengan baik oleh seluruh peserta latihan, mekanisme pada tingkat strategi sebagai antisipasi dan respon kepada SOP For Regional Standby Arrangement And Coorporation Of Joint Disaster Relief And Emergency response Operation dapat terlaksana dengan baik.


Selain itu, peningkatan Confidence Building Measure di antara kedua negara seiring denganAsean Regional Forum Asean Defence Ministers Meeting Defence Official Dialoge ARF International Support Group meeting In CB Mandpreventive Diplomacy dapat tercapai, interoperabilitas kedua angkatan bersenjata dalam operasi penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan tetap terwujud, komunikasi dan pemahaman tentang HADR Operations antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan Angkatan Tentera Malaysia (ATM) terjalin dengan baik dan hubungan kerjasama antara TNI dengan ATM serta instansi terkait pada operasi Penanggulangan Bencana Alam dan bantuan kemanusiaan meningkat secara signifikan.



 Turut Hadir dalam acara penerimaan Peserta Latgabma Malindo Darsasa – 9 AB / 2016 di antaranya Kasdivif -1/Kostrad Brigjen TNI Agus Suhardi, Wakapuspen TNI Laksma TNI Abdul Rasyid, Kasarmabar Laksma TNI Yudo Margono, Paban VII/Latma Sops TNI Kolonel Inf Edison Simanjuntak, dan para perwira masing-masing angkatan.(exe/ist)


0 Komentar