Laporan: Hendrik SimorangkirTANGERANG, Tigapilarnews.com – Pemkot Tangerang terus memantau secara intensif pelaksanaan perekaman e-KTP, yang saat ini tengah menjadi salah satu fokus pemerintah pusat."Kelengkapan administrasi kependudukan adalah salah satu syarat utama diberikannya pelayanan seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS),” ujar Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, di Ruang Akhlakul Karimah, kantor Walikota Tangerang, Selasa (20/9/2016).“Makanya, Pemkot akan pantau terus pelayanannya khususnya e-KTP, agar kebutuhan masyarakat Kota Tangerang tersebut dapat terpenuhi dengan baik," jelas AriefOleh sebab itu, Arief mengatakan, untuk semakin memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat Kota Tangerang, memerintahkan kepada dinas terkait untuk dapat melakukan pelayanan dengan motor keliling, yang turut dibantu petugas yang ada di wilayah, kelurahan serta kecamatan untuk menjangkau lokasi-lokasi yang memang banyak didatangi masyarakat. Seperti posyandu, puskesmas, kecamatan, kelurahan."Seperti yang dilaporkan dari beberapa kelurahan, yaitu Cipondoh Makmur, Tanah Tinggi terkait pelayanan kependudukan. Di mana beberapa masyarakat yang ditanya, sangat senang dengan adanya pelayanan motor keliling sehingga mereka tak perlu jauh-jauh datang untuk dapat mengurus keperluan administrasi kependudukan," jelas Arief, yang saat itu langsung mengecek uji coba pelayanan motor keliling ini via Skype.Untuk pelayanan motor keliling e-KTP, selama ini Pemkot Tangerang telah melakukannya hal tersebut seperti pelayanan perizinan, pajak, kesehatan dengan menggunakan mobil.Dengan ditambah adanya pelayanan motor keliling, diharapkan akan semakin dekat dan menjangkau masyarakat yang berada di lokasi-lokasi yang tak dapat dijangkau mobil."Dengan terus mengintensifkan pelayanan jemput bola dengan pelayanan motor keliling, diharapkan semakin memudahkan dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat, jika perlu hingga ke gang-gang kita layani," katanya.Menurutnya, segala perangkat pendukung yang telah dimiliki harus dapat dimaksimalkan untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat."Seperti kami lihat diberbagai daerah di tanah air, permasalahan terkait perekaman E-KTP, selain kekurangan blanko E-KTP dari pemerintah pusat (Kementerian Dalam Negeri), sistem antrian untuk melakukan perekaman E-KTP juga belum sepenuhnya terakomodir dengan baik sehingga terjadinya antrean panjang. Bahkan masyarakat rela datang lebih awal bahkan ada yang hingga menginap untuk mendapatkan pelayanan perekaman E-KTP," jelas Arief.Arief melanjutkan, meminta kepada segenap aparat terutama dalam hal pelayanan kependudukan untuk semakin efektif dan efisien dalam memanfaatkan perangkat teknologi dan waktu yang telah diperpanjang oleh Kementerian Dalam Negeri, yang semula akhir September 2016 diundur menjadi pertengahan 2017."Coba buat sistem nomor antrean via online terus sosialisasikan. Masyarakat cukup isi biodata lengkap lalu mereka dapat nomor antian, lengkap dengan jadwal dan waktu perekamannya. Jadi, mereka bisa agendakan dari jauh hari sesuai dengan jadwal yang didapatkannya guna menghindari antrean," pungkasnya.