Rabu, 14 September 2016 18:13 WIB

Petugas Gabungan Gagal Bongkar Bangunan Liar di Kolong Tol Wiyoto Wiyono

Editor : Hermawan
Laporan: Ryan Suryadi

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Pembangunan ruang terbuka hijau di kolong Tol Wiyoto Wiyono, tepat di depan eks prostitusi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, urung dilaksanakan oleh Pemprov DKI, Rabu (14/9/2016).

Sejumlah Satpol PP Kecamatan Penjaringan dan sejumlah personel kepolisaian yang ingin melakukan penertiban bangunan tersebut, sempat dihadang oleh warga yang tinggal di kolong Tol Wiyoto Wiyono.

Mereka menolak untuk ditertibkan, karena berbagai macam alasan. Bangunan liar itu kembali berdiri setelah sebelumnya pernah ditertibkan pada tahun 2008.

"Kami akan terus melakukan pemantauan terhadap warga dan bangunan liar yang berada di bawah kolong tol ini sampai pihak Jasa Marga dan pihak kementerian melakukan pemanfaatan lahan ini," ujar Camat Penjaringan Muhammad Andri, Rabu (14/9/2016).

Mendapat perlawanan dari warga kolong Tol Wiyoto Wiyono, akhirnya 72 petugas gabungan pun mengurungkan niatnya untuk melakukan penertiban tersebut.

Petugas lebih memilih tindakan persuasif agar tidak terjadi bentokan, terlebih sampai menimbulkan korban jiwa.

"Kami lebih baik melakukan pendekatan secara persuasive. Kami juga sudah berikan imbauan agar warga membongkar rumahnya sendiri," papar Andri.

Menurut Andri, lahan itu nantinya akan dibangun ruang terbuka hijau agar warga sekitar dapat melakukan aktifitas olahraga dan bermain.

Warga kembali menempati lahan milik negara sepanjang 800 meter itu, karena berbagai macam alasan.

"Saya mau tinggal dimana lagi, mau ngontrak gak punya duit buat bayar semuanya serba mahal makanya saya tinggal disini," ujar salah seorang warga Suminah.

Wanita berusia 58 tahun itu mengaku bersama suaminya sudah puluhan tahun menetap di bawah kolong tol tesebut.

Hanya saja dia harus berpindah-pindah tempat karena bangunan yang kini di tempati kembali akan ditertibkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Dulu pernah digusur juga kalo gak salah tahun 2008 deh, terus saya pindah ke seberang kali, di sana juga diusir, ya akhirnya pindah lagi ke sini," imbuh Suminah.

 
0 Komentar