Laporan: Hendrik SimorangkirTANGERANG, Tigapilarnews.com - Sangat menyentuh hati ketika mendengar ada keluarga yang sedang mengalami duka cita. Tapi, sangat lebih menyakitkan hati jika mendengar sebuah pemakaman dikenai harga yang melambung tinggi.Ya, itu realita yang terjadi pada masyarakat di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel). Kiranya mesti menyiapkan kocek yang besar saat ingin mengebumikan salah satu sanak saudaranya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Benda.Mahalnya harga makam tersebut diketahui oleh pejabat setempat, Hasyim, ketua RT 02 RW 22, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Tangsel, yang wilayahnya bersebelahan dengan TPU tersebut.Ia menceritakan, belum lama ini, ada warganya atas nama Subaini meninggal dunia. Saat tengah mengurusi pemakaman untuk warganya, ia terkejut dengan biaya yang dipatok petugas TPU Pondok Benda."Awalnya petugas di makam minta biaya Rp 3 juta. Tapi setelah tawar-menawar, akhirnya disepakati kena biaya Rp 2,7 juta," kata Hasyim berbincang kepada Tigapilarnews.com, Kamis (25/8/2016).Hasyim sempat gelisah ketika petugas TPU Pondok Benda mematok tarif pemakaman cukup mahal. Pasalnya, ia mengaku saat itu hanya membawa uang sebanyak Rp 500 ribu.Ia mengira kekurangan biaya hanya sedikit, dan akan dilunasi usai jenazah tetangganya dimakamkan. Hasyim menuturkan, mahalnya biaya pemakaman semakin membebani warga yang sedang tertimpa musibah."Gimana kalau memang pihak keluarga enggak punya uang. Kasihan kan orang yang berperekonomian kurang yang meninggal," ucapnya.Setelah pembayaran telah dilunasi. Hasyim menambahkan, ada lagi masalah saat dirinya meminta kwitansi dari pembayaran tersebut."Awalnya pengelola TPU Pondok Benda menolak. Saya sempat marah karena tak adanya kwitansi, saya tetap memaksa untuk diberikan kwitansi dan akhirnya diberikan juga oleh petugas disana. Tapi tidak ada stempelnya," ujarnya.Hal senada juga diutarakan warga Pondok Benda lainnya, Sobirin (65). Beberapa tahun lalu, ia mesti mengeluarkan uang sebesar Rp 3 juta untuk biaya pemakaman istrinya.Menurutnya, untuk proses pemakaman hingga pembayaran, seluruhnya dilakukan langsung ke pengelola makam."Biaya segitu mahal banget. Tapi waktu itu saya serahkan saja, biar harus pinjam uang ke saudara. Enggak kepikiran juga kalau mau tawar menawar. Mikirnya yang penting urusannya kelar dulu," pungkas Sobirin.Hingga berita ini diturunkan, saat Tigapilarnews.com tengah mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP), Tangsel, Muhamad Taher Rochmadi, terkait mahalnya harga makam.