Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA,Tigapilarnews.com – Komnas Perlindungan Anak (PA) akan meminta bantuan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mendapatkan bukti rekaman CCTV di kantor Pemkot Jakarta Pusat.Bukti rekaman CCTV di kantor pemerintahan tersebut untuk memastikan benar atau tidak adanya dugaan tindakan asusila pemerkosaan terhadap siswi SMK oleh tiga PNS DKI."Kami meminta bantuan Pak Ahok agar penyediaan CCTV dari pagi sampai sore di tanggal dan hari kejadian tersebut. Bisa jadi bahan penyelidikan," tandas Komisioner Bantuan Hukum Komnas PA, Mike Mariana Siregar, di kantor Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (10/8/2016) petang.Pengacara korban Sandi Sinaga menjelaskan dalam rekaman CCTV itu tidak menangkap gambar kejadian pemerkosaan yang dialami kliennya.Sandi pun menemui kejanggalan terhadap rekaman CCTV di kantor pemerintahan tersebut. CCTV mulai merekam setelah kejadian pada pukul 16.39 WIB. Sedangkan peristiwa pemerkosaan itu terjadi sekira pukul 12.00 WIB"CCTV di kantor walikota Jakarta Pusat saat di putar menunjukkan pukul 16.39 WIB. Saat sebelum kejadian kemana (gambar) CCTV-nya? Ini kan janggal, sedangkan kejadiannya sekitar jam istirahat," ungkap Sandi.Menurut Sandi, pihaknya sudah meminta rekaman CCTV secara jelas serta utuh."Kalau bisa rekaman CCTV yang di hotel dan kantor walikota itu ditampilkan seharian (penuh)," pungkasnya.Diwartakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan dari hasil laporan yang diterimannya terkait kasus dugaan pemerkosaan oleh PNS Jakarta Pusat pekan lalu, tidak ditemukan bukti dari rekaman CCTV.“Hasil temuan katanya enggak. Gak jelas loh. Dia gak ada buktiin CCTV. Yang dibilangin di lantai ini, orang ini keluar, semua CCTV katanya gak ada,” jelas Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (10/8/2016) pagi.Orang nomor satu di DKI ini menyebut tuduhan pemerkosaan itu tidak sesuai bukti. Karena dari hasil rekaman CCTV pada saat kejadian itu berlangsung, PNS tersebut sedang bertugas di luar kantor.“Kan misalnya nuduh si A, si B. Nah, si A dan si B ternyata gak di posisi sana. Saya juga bingung. Tuduhannya sama ini gak sesuai sekarang. Ada bukti, bukti misalnya kamu tuduh saya jewer kamu di sini gitu ya. Kan ada CCTV semua nih. Jam yang sama, hari yang sama saya gak di sini. Saya lagi tugas di luar. Nah, bagimana kamu mau nuduh saya?,” ungkap Ahok.Karena belum adanya bukti dan laporan tentang kasus ini, Ahok sudah menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian untuk mengusut tuntas.“Keluar masuk orang kan ada CCTV. Kami rekam semua lewat CCTV. Nah, itu juga saya gak tau, makanya serahin ke polisi,” pungkasnya.