Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA,Tigapilarnews.com – Menurut Kepala Humas BNN Kombes Slamet Pribadi beredarnya curhatan terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman membuat masyarakat kini menjadi empati terhadap para terpidana narkoba. Apalagi, bagi yang divonis hukuman mati."Kami meminta kepada masyarakat untuk berpihak kepada korban narkoba yang terus bertambah setiap hari. Jangan berpihak kepada bandar narkoba," tandas Kombes Slamet, ketika dihubungi, Jumat (5/8/2016) siang.Kombes Slamet menganggap curhatan Freddy Budiman kepada Koordinator KontraS, Haris Azhar sebagai bentuk propaganda besar terhadap tiga lembaga, yaitu TNI, Polri dan BNN.Dikatakan Kombes Slamet, sejauh ini BNN telah merespon pernyataan Freddy Budiman tersebut.Sebelumnya, terpidana mati kasus narkotika Freddy Budiman menyebut bahwa ada beberapa oknum petugas Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI, dan Polri menjadi pemain narkoba bersamanya.Freddy mengaku selalu menyetor uang ke oknum BNN, dan Mabes Polri. Jumlahnya pun tergolong besar, yaitu Rp 450 miliar mengalir ke oknum BNN. Sedangkan, Rp 90 miliar ke pejabat Mabes Polri.Freddy juga mengaku memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia, termasuk anggota TNI.Kepada Haris, Freddy mengaku menggunakan fasilitas mobil TNI bintang dua saat mengangkut narkoba dari Medan ke Jakarta.Menurut Kombes Slamet, tiga lembaga penegak hukum itu geram mendengar pernyataan Freddy.Kombes Slamet menganggap pernyataan tersebut dapat menjatuhkan mental para pejabat penegak hukum di lembaga tersebut."Kalau masyarakat berpihak kepada bandar narkoba, maka kasihan anak-anak dan generasi penerus bangsa,” ungkapnya.Kombes Slamet menegaskan BNN akan terus melakukan pemberantasan peredaran narkotika. Sebab, narkotika dapat merusak moral bangsa terutama generasi muda penerus bangsa."BNN tetap bekerja melaksanakan amanah undang-undang dan negara. Tidak akan berubah untuk memberantas narkoba yang dapat merusak generasi penerus bangsa,” pungkasnya.