Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA,Tigapilarnews.com - Puluhan orang tua pasien sambangi Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramatjati, Kamis (14/7/2016) malam hari. Kedatangan sejumlah orang tua pasien tersebut dikarenakan Rumah Sakit Harapan Bunda termasuk kedalam daftar penerima vaksin palsu yang dikeluarkan Mentri Kesehatan Nila F. Moeloek.Salah satu orang tua pasien bernama Ike (34) mengaku kaget saat mendengar informasi mengenai nama Rumah Sakit Harapan Bunda masuk kedalam daftar penerima vaksin palsu yang selama ini di berikan kepada buah hatinya yang berinisial KN (5) di rumah sakit tersebut."Tadi siang kan baru dirilis, makanya begitu pulang kerja langsung ke sini (RS Harapan Bunda) saya kaget. Saya pengen tahu aja apakah vaksin yang diberikan selama ini kepada anak saya asli atau palsu. Kalau palsu apa yang harus dilakukan," ujar Ike saat ditemui di RS Harapan Bunda.Menurutnya, memang hingga saat ini belum ada keluhan terkait dengan vaksin yang di berikan terhadap buah hatinya, namun dirinya tetap merasa khawatir jika nanti benar ternyata anaknya memperoleh vaksin palsu dari Rumah Sakit tersebut."Rasa khawatir pasti ada cuma kalau keluhan dari anak saya belum ada, paling cuma batuk pilek biasa. Kalau memang harus vaksin ulang enggak apa-apa yang penting mau tahu dampaknya aja karena kan udah lama juga," katanya.Di lokasi yang sama orang tua Pasien bernama Jelita (33) mengungkapkan dalam jangka waktu satu tahun belakangan ini, anak lelaki-nya sudah mendapatkan vaksin dari Rumah Sakit Harapan Bunda."Anak saya kan lahirannya di RSUD Pasar Rebo pada bulan Oktober 2015 yang lalu. Cuma karena kita tidak mau pakai BPJS, kita lari ke sini. Jadi setelah lahir, setiap bulan saya datang ke sini," ungkapnya.Dirinya juga menjelaskan bahwa vaksin yang di terimanya tidak-lah murah. Karena vaksin yang di peroleh anaknya hingga mencapai nominal Rp 1 juta untuk sekali suntiknya.Namun dirinya tetap kaget saat mendengar vaksin yang ada di Rumah Sakit Harapan Bunda ternyata masuk kedalam daftar penerima vaksin palsu."Yang anehnya kan kalau vaksin itu harus pakai nempelin label, kok berani yah. Rencananya bulan ini tanggal 18 mau imunisasi campak juga lagi saya jadi harus lebih mikir dua kali," jelasnya.Sementara itu salah seorang Staf humas Rumah Sakit Harapan Bunda mengatakan saat ini pihaknbya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait nama RS Harapan Bunda masuk sebagai penerima vaksin palsu.Dirinya juga meminta untuk awak media agar bersabar hingga nantinya ada yang menjelaskan masalah ini."Untuk saat ini kita lagi koordinasi dengan Kemenkes. Nantinya untuk keterangan akan disampaikan oleh orang yang lebih kompeten," imbuhnya.Pihak Rumah Sakit Harapan Bunda juga sudah menyiapkan langkah-langkah untuk memberikan vaksin ulang terhadap sejumlah pasien yang terindikasi vaksin palsu."Ya kalau memang benar, insya allah akan kita berikan vaksin ulang, kalaupun memang benar ada yang menggunakan vaksin palsu, itu pasti oknum," pungkasnya.