Laporan: Muchammad SyahputraJAKARTA,Tigapilarnews.comĀ - Seorang guru agama yang mengajar di sekolah Santo Antonius bernama Frater Inho di duga melakukan kekerasan terhadap murid kelas 5 Sekolah Dasar berinisial K (10).Kekerasan yang dimaksudkan, dikarenakan sang guru mencubit muridnya, lalu sang keluarga melaporkan kejadian tersebut ke pihak Perlindungan Perempuan Dan Anak PPA Polres Jakarta Timur. Pada (12/4/2016) lalu.Atas Laporan tersebut, hari ini sang guru bersama dengan kuasa hukumnya datang ke Polres Jakarta Timur untuk memenuhi panggilan sang penyidik.Mengenai hal tersebut, Kuasa Hukum Frater Inho, Azas Tigor Nainggolan menapik bahwa kliennya tidak melakukan apa yang di tuduhkan oleh sang orang tuanya."Jadi gini, pada tanggal 7 April itu klien saya Frater Inho itu mengajar SD kelas 5. Dia guru agama. Dia mengajar bidang pembentukkan karakter. Tadi kita baru dipanggil sebagai saksi. Pihak penyidik bilangnya sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu" ujarnya saat di konfirmasi awak media, Jumat (10/6/2016) siang.Dirinya menceritakan, saat guru sedang mengajar, si anak malah tidak mempedulikan, namun guru tersebut langsung menghampiri lalu mengatakan untuk diam dan tetap fokus dengan apa yang sedang di ajarkan."Nah anak ini ribut. Berisik. Si K duduknya juga membelakangi gurunya yang sedang mengajar. Nah si Frater Inho ini menegur. Hey kamu diam. Tapi dia tetep aja. Akhirnya dihampiri sama gurunya ini," jelasnya.Dirinya mengungkapkan, sang guru langsung memberitahu agar pandangan sang anak jangan kabur namun fokus kedepan sambil memperbaiki posisi anak tersebut yang tidak bisa diam."Kemudian si guru membantu untuk memperbaiki posisi duduk si anak ini. Supaya balik lagi menghadap ke depan. Ya sudah itu saja yang terjadi," ungkapnya.Dua hari berselang pasca kejadian tersebut, orangtua dari anak berinisial K menyambangin Gereja Santo Yosep Matraman, Jakarta Timur. Orangtua K langsung memaki serta membentak sang guru."Ibu anak ini langsung memarahi Frater Inho di Gereja. Namun Frater Inho mencoba menjelaskan, bahkan kepala sekokahnya pun juga membantu menyelesaikan masalah malah dibentak-bentak sama orangtua murid," tuturnya.