Jumat, 03 Juni 2016 12:46 WIB
Laporan: Evi Ariska
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Entah apa motivasi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Yang jelas, Ahok kembali melontarkan komentar sinis terkait Yusril Ihza Mahendra.
Mantan Menkum dan HAM Yusril adalah salah satu sosok yang disebut-sebut bakal jadi pesaing Ahok pada Pemilukada DKI Jakarta 2017.
Kali ini, komentar dilontarkan Ahok berkaitan dengan rencana Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra untuk memberi pembelaan hukum terhadap petugas RT/RW.
"Pak Yusril sih semua orang yang kecewa sama saya dia mau dampingin," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jumat (3/6/2016).
Diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas RT/RW mendatangi DPRD DKI Jakarta menyoal kewajiban melaporkan kinerjanya melalui aplikasi Qlue, minimal tiga kali sehari. RT/RW intinya merasa keberatan dengan kewajiban itu.
Merespons penolakan petugas RT/RW tersebut, Ahok menduga hal itu hanyalah kamuflase dari ketidaksukaan RT/RW pada dirinya. Lantaran, Pemprov gencar menertibkan lapak dan parkir liar yang operasionalnya cenderung dibekingi petugas RT/RW.
Sebelumnya juga, Ketua RW 12 Kebon Melati, Tanahabang, Jakarta Pusat Agus Iskandar mengaku, dihubungi oleh kandidat bakal calon gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra.
Agus mengatakan, Yursil ingin mendampinginya sebagai kuasa hukum untuk menangani pemecatan dirinya oleh Lurah Kebon Melati Wenetrin, lantaran menolak melaporkan kinerja lewat aplikasi Qlue.
"Pak Yusril semalem telepon saya. Mau ngebantu saya mengenai persoalan ini. Dia mau ngasih pendampingan hukum," ujar Agus, pada Minggu (29/5/2016).
Sebelumnya, Ahok juga pernah meminta agar media tidak memberi panggung bagi Yusril. Hal itu disampaikan saat Ahok berang karena Yusril Ihza Mahendra mengadvokasi masyarakat di sekitar Kampung Luar Batang."Enggak usah kasih panggung buat dia ngomonglah," kata Ahok di depan awak media di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (21/4/2016).Ahok merasa menjadi sasaran fitnah karena dikabarkan bakal menggusur Masjid Keramat Luar Batang di Jakarta Utara itu. Padahal Ahok tak berniat demikian.