JAKARTA, Tigapilarnews.com - Presiden menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. TNI memandang, peringatan hari bersejarah itu bakal kian meneguhkan eksistensi Pancasila.Demikian diungkapkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dalam amanatnya yang dibacakan Irup Upacara Hari Lahir Pancasila Marsda Haryoko, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/6/2016)."Memperingati Hari Kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni adalah bentuk penghormatan kepada para pendahulu pendiri bangsa dan sekaligus meneguhkan hati kita terhadap eksistensi Pancasila," kata Panglima TNI."Pancasila yang kita pahami saat ini, sebelum lahir, telah melalui proses perumusan dari kurun waktu 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945," lanjut Gatot.Di mana, Gatot membeberkan, tiga tokoh nasional, yaitu Muhamad Yamin, Mr Soepomo, dan Ir Soekarno, yang tergabung dalam Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, mencoba mengusulkan masukan-masukan tentang dasar negara.Panglima TNI juga mengatakan, gagasan Bung Karno tentang dasar negara yang disampaikan di depan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 1 Juni 1945, menjadi titik awal diakuinya Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.Panglima TNI menandaskan, ada makna luhur yang bisa diambil sebagai bahan pelajaran dari proses tersebut. Antara lain, sebagai generasi penerus perlu menaruh rasa hormat dan bangga terhadap para pendahulu pendiri bangsa.Utamanya, mereka yang tergabung dalam PPKI karena telah mengemban tugas mulia. Yakni dengan meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan yang kuat bagi negara Indonesia."Kita juga melihat dalam perumusan dan penyusunan Pancasila diwarnai tarik-menarik berbagai kepentingan. Tapi, para pendahulu telah menunjukkan ketauladannya dengan mementingkan kepentingan umum," katanya.