JAKARTA, Tigapilarnews.com - Belasan guru bantu berdemo di depan Gedung Balaikota DKI Jakarta menuntut bisa ikut tes masuk CPNS. Tapi, mereka malah terkena amukan Ahok.Para guru bantu yang berdemo di depan kantor Ahok, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Kamis (26/5/2016), mengenakan pakaian hitam-hitam.Mereka juga membawa spanduk yang berisi tuntutan agar Kepala BKD Agus Suradika dipecat. "Tuntutan kami utk segera diikutkan tes CAT (Computer Assisted Test). Guru bantu ada 5422 se-DKI, awalnya. Terus kemarin yang ikut tes CAT 4800-an. Kami sisanya, sekitar 700 tidak ikut tes," ungkap salah satu perwakilan guru bantu, Fauzi.Mereka tidak bisa ikut tes CAT, menurut Fauzi, lantaran ijazah yang dimiliki adalah ijazah kelas jauh. Selain juga, Fauzi menjelaskan, lantaran mata pelajaran tidak linear dengan jurusan kuliah yang diambil."Padahal, 4.800 (yang ikut CAT) itu ada yang sama ijazahnya. Satu kampus, satu sekolah, satu kelas," tukas Fauzi.Kemudian, lima perwakilan guru bantu yang berdemo pun diperbolehkan masuk ke pelataran Gedung Balaikota, untuk bertemu Ahok.Alih-alih memberi solusi, Ahok justru menanggapi ketus para perwakilan pendemo tersebut. "Sekarang logika aja deh, apa untungnya saya bikin Anda nggak bisa tes? Jangan main tuduh . Jangan asal ngomong. Buktinya mana? Terus BKD salah di mana? Kasih bukti tertulis," semprot Ahok.Ahok kemudian menjelaskan pula tentang tertundanya para guru bantu itu mengikuti CAT. Di mana, menurut dia, itu berawal dari kebijakan pelarangan pengangkatan guru bantu."Saya justru jujur ya, kalau Anda kayak begitu, saya jadi takut terima Anda sebagai CPNS. Mentalnya bukan mau kerja. Mentalnya mental politik. Kalian jangan kira jadi PNS gampang. Ini UU ASN bisa pecat kalian lagi dengan gampang," ucap Ahok, dengan suara mulai meninggi.