Laporan: Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyalahkan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik.Dikatakan Ahok, sepatutnya dia yang disalahkan dalam dugaan penghapusan kewajiban pengembang untuk proyek reklamasi sebesar 15 persen.Ahok menjelaskan dalam draf yang disodorkan DPRD DKI, Taufik yang mengajukan penghapusan kewajiban 15 persen menjadi 5 persen.Ahok membeberkan seharusnya yang dikira ada barter dengan para pengembang adalah Mohamad Sanusi dan Mohamad Taufik."Pertanyaan saya sama media, kok Anda enggak kejar Taufik? Gak sama Sanusi? Kenapa Anda pengen hilangin (kewajiban 15 persen)? Kenapa Anda mau hilangin?" ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (19/5/2016) siang.Ahok mengatakan dalam draf yang disampaikan DPRD DKI, tertulis bahwa Pemprov DKI Jakarta harus mengganti kewajiban 15 persen menjadi 5 persen."Yang 15 persen hilang. Jadi bukan dia (Taufik) lebih gila lagi, kenapa saya marah? 15 persennya dibuang enggak ada," ungkap Ahok.Oleh sebab itu, Ahok marah dikatakan menerima barter dengan para pengembang. Sebab, Ahok bersikeras dengan kewajiban sebesar 15 persen untuk pengembangAhok merasa ada beberapa media yang memojokannya dengan pemberitaan yang menyebut menerima dana dari pengembang untuk proses penertiban."Anda harus tanya dong. Saya yang ngotot memperjuangkan ini, ditambah kok Anda nuduh saya barter? Satu pihak paksa, satu pihak Anda nuduh saya mau hilangin. Kamu kira aku ada dobel jiwa apa,” pungkas Ahok.