Laporan: Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) kembali menegaskan penerapan sistem ganjil-genap pada kendaraan akan merepotkan.Ahok menyebut perbedaan plat nomor antar wilayah membuat pelaksanaan sistem ganjil-genap kendaraan sulit terealisasi."Saya tanya Bogor plat nomornya sama enggak sama kita (Jakarta)? Cirebon? Tangerang aja udah beda. Bekasi udah beda," ujar Ahok di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (19/5/2016) pagi.Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan pemerintah tidak bisa melarang masyarakat yang ingin membeli mobil dan masuk ke Jakarta."Ya, kalau di Jakarta itu beda dengan Singapura atau Jepang. Walau (plat) B, belakangnya kodenya udah beda," ungkap Ahok.Meski sulit menerapkan sistem ganjil-genap, Ahok menegaskan kepada para pengendara mobil yang parkir sembarangan.Ahok juga tetap memilih sistem Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar sebagai solusi mengatasi kemacetan di ibukota."Saya enggak perlu melarang Anda (membeli mobil), tapi begitu anda parkir di luar, yang menutupi arus lalu lintas, kami derek malam-malam. Dapat uang, ERP bisa buat bantu naik bus, tidak bayar," imbuh Ahok.Sebelumnya, Gubernur Ahok meminta Ditlantas Polda Metro Jaya mengkaji bagaimana cara menerapkan sistem ganjil-genap pada kendaraan, Senin (16/5/2016).Pernyataan Ahok tersebut dilandasi banyak hal yang harus diperhatikan sebelum sistem ganjil-genap diberlakukan semisal proses razia dan oknum yang mengganti plat kendaraan.