Laporan : Rahmat KurniaBEKASI, Tigapilarnews.com - Maraknya kasus kejahatan seksual pada anak dan Aksi Selfi yang berbuntut tindak pidana pada remaja, akhir-akhir ini membuat masyarakat merasa prihatin.Fenomena sosial tersebut mendapat perhatian dari pengamat Sosial Bekasi, Abdul Qhoir yang mengatakan kasus-kasus kejahatan seksual terjadi karna suatu pengaruh dari media sosial."Yang saya takutkan adalah anak-anak muda ini tidak bisa memanfaatkan teknologi, mereka cenderung menyalahgunakan teknologi informasi, contohnya dengan menonton video-video porno atau gambar-gambar dewasa, di situ mereka terpacu ingin mencoba dan itu sangat berbahaya tentunya bagi perkembangan si anak tersebut, " Ujar Abdul, Rabu (11/5/2016) malam, saat ditemui di pemilihan ketua KNPI, Kota BekasiSaat di singgung tentang maraknya remaja yang selfi berujung melanggar peraturan, Abdul Qhoir pun mengatakan aksi selfi yang di lakukan remaja hanya melihat aspek tren nya saja."Yang terakhir kemarin selfi sambil duduk di atas kepala pahlawan ya, menurut mereka beserta teman-temannya itu keren itu bagi mereka yang berfikiran pendek, lain hal dengan orang yang berfikir panjang, mereka cenderung berhati-hati dalan mengambil tindakan " Ujat Abdul.Lebih lanjut Abdul mengatakan ini suatu mental yang lemah di jalangan remaja"Seharusnya remaja bisa memanfaatkan teknologi tapi nyatanya remaja kita ini lemah, mereka cenderung mengikuti teknologi ketimbang menguasai teknologi" tutup AbdulDiharapkan Pemerintah khusunya Dinas Pendidikan dan Orang Tua lebih bisa mengawasi perkembangan anak dalam menghadapi perkembangan Teknologi yang akan semakin maju.