Laporan : Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akhirnya angkat bicara perihal deal yang disepakatinya dengan pengembang PT APL, Ariesman. Namun, Ahok membantah kalau itu merupakan barter dengan anggaran penertiban Kalijodo."Bukan 6 miliar. Jadi gini lho, perlu saya jelasin. Jadi kan setelah ditandatangan prinsipnya sama pak Fauzi Bowo (Foke) mereka mau minta nyambung. Terus saya bilang, kalau kami menyambung izin reklamasi Anda kontribusi Anda apa? Jadi bukan istilah barter," ujar Ahok, usai meresmikan RPTRA di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (12/5/2016).Lalu, mantan Bupati Belitung Timur itu juga menjelaskan dengan rinci bahwa Pemprov meminta adanya pembagian hasil. "Kontribusi Anda apa? Kami nggak pengen udah jadi pulau nanti, yang ngebangun pulau tanah kami siapa? Bisa nggak pegawai tinggal di pulau? Kalau pegawai enggak di pulau, masa datang dari Depok, Tanggerang, Cakung, Bekasi masuk ke pulau. Makanya, kami minta, kalau begitu tolong kami, ada bagi hasil," ungkap Ahok.Beredar kabar sebelumnya bahwa Ahok telah melakukan barter dengan pengembang Ariesman pada saat penggusuran Kalijodo. Barter yang dimaksud, Ariesman mengeluarkan dana untuk membayar ribuan aparat untuk turun mengawasi penertiban Kalijodo dengan syarat, Ahok harus memasukkan pengembang swasta dalam pembangunan Taman Kalijodo dan pulau reklamasi.Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga telah menegaskan bahwa anggaran penertiban kawasan Kalijodo tidak berasal dari PT Agung Podomoro. Namun, Ahok belum mau membuka darimana anggaran penertiban bekas lokalisasi tersebut.