Laporan: Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) tidak mempermasalahkan kritik dari anggota DPRD DKI Jakarta terkait proyek simpang susun Semanggi (Semanggi Interchange)."Ya, kami terima kasih aja," kata Ahok usai mengikuti rapat paripurna soal proyek simpang susun Semanggi, di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (29/4/2016) petang.Menurut Ahok, proyek tersebut bukan tugas dari Pemprov DKI Jakarta melainkan tugas pemerintah pusat yang belum terealisasi."Yang namanya simpang susun Semanggi kan bukan dari kami sebenarnya. Itu adalah rencana (pemerintah) pusat. Karena pusat tidak pernah merealisasikan, lalu saya minta Pemprov DKI ambil itu untuk kita realisasikan. Itu aja," ungkap Ahok.Salah satu alasan Ahok menjalankan proyek simpang susun Semanggi karena akan ada perhelatan Asian Games 2018."MRT (Mass Rapid Transit) akan jadi 2018, Asian Games tahun 2018. Kami mau lebarin trotoar supaya jalur jalannya sama. Kalau jalur jalannya sama, menyempit di Semanggi, macet enggak?" Imbuh Ahok.Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS, Triwisaksana mempertanyakan penggunaan dana swasta untuk pembangunan simpang susun Semanggi yang sekarang sedang digarap Pemprov DKI Jakarta.Menurut Triwisaksana seharusnya anggaran swasta tersebut dialokasikan untuk peningkatan layanan transportasi publik, semisal, MRT.Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta menyampaikan empat poin rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta. Empat poin itu terkait proyek simpang susun Semanggi.Keempat poin tersebut adalah realisasi modal pengadaan konstruksi jalan dan jembatan simpang susun semanggi, corporate social responsibility (CSR), pemberian izin pelaksanaan reklamasi, dan pengelolaan sistem tempat parkir elektronik meteran.