Laporan Hendrik Simorangkir TANGERANG SELATAN, Tigapilarnews.com- Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melakukan pembangunan iradiator gamma serbaguna di kawasan Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Hal ini, ditandai dengan peletakan batu pertama yang dihadiri secara langsung oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir, Kepala BATAN Djarot Sulistio Wisnubroto, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Kepala Puspiptek, Kepala BAPETEN, Duta Besar Hungaria dan pejabatan lainnya, Rabu (30/03/2016). Fasilitas yang dibangun, disebut-sebut senilai RP96 miliar dan dijanjikan bermanfaat untuk berbagai bidang. Termasuk, untuk pengawetan makanan yang berguna memberikan nilai tambah dari produk tersebut. Menristek Dikti, Muhammad Nasir, mengatakan program kerjasama tersebut sesuai dengan program Nawacita Presiden Joko Widodo dalam hal ketahanan pangan. Iradiator gamma dapat mengawetkan dan mensterilisasi produk pangan, kosmetik dan alat kesehatan. "Pembangunan ini ditarget rampung pada tahun 2018 dan mampu manjadi energi alternatif untuk masa depan. Ini tantangan bagi kepala BATAN, bagaimana bisa menjadikan nuklir energi masa depan meski bukan pilihan terakhir tapi alternatif," ujarnya. Dengan dibangunya iradiator gamma, mampu meningkatkan dampak positif berbagai aspek. Baik bagi para peneliti, juga ekonomi nasional secara berkelanjutan. Dengan dibangunnya fasilitas ini, diyakini menjadi nilai tambah dari produk yang diawetkan dengan iradiator gamma. Muhammad Nasir menambahkan, meskipun sudah menggunakan 80 persen komponen dalam negeri dan sisanya berasal dari luar negeri, dirinya berharap ke depan menjadi motivasi bagi peneliti bagaimana menciptakan sumber daya sendiri."Penting ke depannya dapat menciptakan source sendiri. Kan enginer-nya ada dan banyak, kecuali enginer-nya tidak ada," jelasnya. Sementara Kepala BATAN, Djarot Wisnubroto, mengatakan iradiator di Indonesia masih sangat sedikit jika dibandingkan di negara lain. Bahkan negara tetangga Malaysia berminat menanamkan investasinya untuk membangun fasilitas tersebut di Indonesia. Meskipun tidak dapat melarang untuk berinvestasi, hal ini menunjukan betapa bermanfaatnya iradiator untuk meningkatkan nilai tambah produk maupun ekonomi. "Iradiator di Indonesia ada tiga. Dua di antarany punya BATAN dan satu ada di Lebak bulus yang fasilitasnya masih sangat kecil sekali dibandingkan dengan yang akan dibangun ini. Lalu satu lagi, punya negara asing di Cikarang. Iradiator gamma ini satu dari enam unggulan produk BATAN," katanya. Manfaat daripada iradiator gamma untuk mensterilisasi makanan dan obat-obatan. Apalagi, sudah dilakukan untuk pengembangan ekonomi di Indonesia selama ini. Dengan iradiator maka mampu meningkatkan ekonomi lebih maksimal.(exe)