Rabu, 30 Maret 2016 15:40 WIB

Ketua DPR: Kunjungan Wartawan Indonesia ke Israel Tak Beretika

Editor : Hermawan
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua DPR, Ade Komarudin mengaku geram soal pertemuan para wartawan senior Indonesia dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel pada Senin, (28/3/2016).

Ade mengatakan semestinya hal tersebut tidak perlu terjadi di tengah pandangan masyarakat Indonesia yang mayoritas anti-Israel.

"Kita kan tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel ngapain ke sana," ujar Ade kesal di Gedung DPR, Rabu (30/03/2016) siang.

Pria yang akrab disapa Akom ini pun berpandangan bahwa hal tersebut akan menimbulkan risiko yang sangat besar.

"Nanti, kalau ada apa-apa sama wartawan itu bagaimana? Kan di sana itu sedang berkonflik dan kita tak punya hubungan diplomatik. Di samping itu kan di sana konfliknya sepanjang abad," cetusnya.

Selain itu, Akom juga menyebut, pertemuan tersebut sangat tidak pantas dilakukan dan tidak beretika.

"Israel itu kan negara kejam, jadi tidak etislah pertemuan tersebut," ungkap Akom.

Mantan Ketua Fraksi Partai Golkar ini menyarankan agar Dewan Pers turun tangan untuk memproses para jurnalis yang pergi ke Israel tersebut.

Diwartakan sebelumnya, sejumlah wartawan senior Indonesia bertemu dengan PM Israel Benyamin Netanyahu. Mereka adalah Abdul Rakhim (Jawa Pos), Tomi Aryanto (Tempo), James Luhulima (Kompas), dan Margareta (MetroTV).

Dalam pertemuan itu, PM Netanyahu menyatakan ingin membangun hubungan diplomatik dengan Indonesia melalui wartawan senior Indonesia tersebut.

“Saat ini sudah saatnya untuk membangun hubungan resmi antara Indonesia dan Israel. Kami memiliki banyak kesempatan untuk bekerja sama di bidang teknologi air dan lapangan. Israel memiliki hubungan yang sangat baik dengan beberapa negara di Asia seperti China, Jepang, India dan Vietnam. Israel juga sedang mendalami hubungannya dengan Afrika, Amerika Latin, dan Rusia,” ujar Netanyahu.

“Hubungan dengan dunia Arab juga sudah berubah termasuk kita semua bersatu dalam memerangi Islam radikal. Oleh karena itu, hubungan antara Israel dan Indonesia pun harus berubah. Saya sendiri memiliki beberapa teman Indonesia di Facebook. Saatnya telah tiba untuk mengubah hubungan di antara kedua negara. Alasan selama ini sudah tidak lagi relevan, dan saya harap kunjungan anda semua akan membantu tujuan ini,” lanjut Netanyahu, Senin (28/3/2016). (luk/wan)

 
0 Komentar