Laporan : Evi AriskaJAKARTA, Tigapilarnews.com - Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat ( PPAD) kembali menggelar aksi mogok massal dan penyampaian aspirasi di depan gedung DPR dan Istana Merdeka. Sekitar 10 ribu pengemudi akan turun ke jalan untuk menuntut agar pemerintah menutup aplikasi angkutan online yang menggunakan mobil plat hitam."Diperkirakan akan ada 5.000 sampai 10.000 massa yang akan ikut aksi ini. Bahkan bisa lebih, karena mereka biasanya spontan gabung aksi," kata Humas PPAD, Suharto saat dihubungi, Selasa (22/3/2016) pagi.Rencananya aksi ini akan dilakukan mulai pukul 10.00 hingga 18.00 WIB. Suharto mengatakan aksi kali ini adalah aksi damai sehingga tidak ada sweeping yang akan dilakukan pihaknya kepada supir-supir lain yang tidak ikut berpartisipasi."Aksi damai jadi tidak ada sweeping terhadap armada yang sedang mengangkut penumpang," terangnya.Ditambahkannya, para supir angkutan ini merasa kecewa dengan pemerintah sebab aksi pertama yang dilakukan beberapa waktu lalu tidak bisa mengakomodir aspirasi mereka. Bahkan selang beberapa hari pemerintah justru melegalkan dan menyetujui adanya koperasi bagi angkutan berbasis online."Kita kecewa. Kita ditemui Mensesneg, Kemenhub dan perwakikan Kominfo. Mereka bilang dikasih waktu 15 hari untuk sidang panel. Tapi apa? selang sehari mereka ( pemerintah) mengumpulkan pihak aplikasi online dan menyetujui mereka membuat koperasi, gimana kita gak kecewa," tegas Suharto.Meski begitu, Suharto mengimbau kepada massa aksi ini untuk menjaga ketertiban dan keamanan agar penyampaian aspirasi yang dilakukan dapat berjalan lancar tanpa ada provokasi."Kami mengimbau kepada teman-teman pengemudi untuk tetap menjaga sikap pada saat berdemo nanti. Khawatir ada pihak-pihak yang memprovokasi," tutupnya.