Laporan : Arif Muhammad RiyanJAKARTA, Tigapilarnews.com - Perwakilan dari massa supir yang melakukan aksi demo, masuk ke dalam Istana Negara. Di dalam perwakilan diterima oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) yakni Pratikno.Di dalam Istana, mereka membahas perihal penutupan aplikasi online berupa Ubber dan Grab Taksi, sesuai dengan tuntutan para supir taksi, bis dan bajaj yang menunggu di depan Istana Negara. Dari hasil pertemuan tersebut, pemerintah berjanji akan memutuskan untuk menghentikan operasi Ubber dan Grab Taksi dalam waktu lima hari kedepan."Hari ini kami cuma dapat surat rekomendasi pemberhentian operasi dari kemenhub yang ditujukan ke kemkominfo tertanggal hari ini," ucap Cecep Handoko, salah satu perwakilan aksi yang masuk ke Istana di Jakarta, Senin (14/3/2016).Cecep mengatakan, pemerintah berencana untuk membuat panel guna menyelesaikan permasalahan aplikasi online tersebut dalam lima hari mendatang. Dirinya akan mengawasi panel tersebut agar berjalan dengan lancar dan semestinya."Yang jelas dalam lima hari kedepan kalau rekomendasi tersebut tidak segera dikeluarkan, massa akan mengadakan aksi mogok sejabodetabek," tegasnya.Lebih lanjut, massa juga mengancam akan mengadakan sweeping angkutan umum jika masih beropwrasi pada Jumat (18/3/2016) nanti. Pasalnya pada hari Jumat tersebut, massa akan kembali berdemo di depan Istana Negara jika dalam waku lima hari ini aplikasi online tersebut tidak jadi di tutup."Hari ini bukan akhir kami, nanti akan ada aksi lebih besar lagi," tegas Cecep.Diketahui, ribuan supir taksi, bis dan bajay, melakukan aksi demo di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, menuntut ditutupnya aplikasi Ubber dan Grab Taksi. Karena menurutnya aplikasi tersebut merugikan mereka.Selain itu, massa juga mendesak pemerintah untuk mengeluarkan segera Perpres atau Inpres yang mengatur persoalan transportasi yang sebelumnya diatur oleh UU No. 2 Tahun 2009 tentang lalu lintas. Juga terkait Revisi Perda no 5 tahun 2014 tentang usia kendaraan.