Senin, 14 Maret 2016 11:40 WIB

Ribuan Supir Ancam Melakukan Demo Lagi Besok

Editor : Danang Fajar
Laporan : Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ribuan supir taksi, bis dan bajaj, kini sudah mengepung depan Istana Merdeka, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2016). Para supir ini berorasi untuk menuntut ditutupnya aplikasi transportasi.

"Kalau tuntutan kami tidak didengar, maka tanggal 14 sampai 15 kami akan melakukan aksi serupa, namun lebih besar," ujar koordinatur demo pengelmudi ekspress Bravo Alfa Bekasi, Mulyadi, Senin pagi.

Dia menegaskan pemerintah agar mengambil tindakan tegas untuk menghentikan menyebarnya aplikasi transportasi. Misalkan harus merevisi UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, UU No 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Kepres No 90 Tahun 2008 tentang Kantor Perwakilan Perusahaan Asing, dan PP No 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.

"Pemerintah harus melakukan ketegasan untuk menutup aplikasi Ubber dan Grab Taksi karena itu melanggar undang-undang transportasi," ujar Mulyadi

Lanjut Mulyadi, aturan untuk membuat transportasi umum jelas telah diatur di dalam undang-undang harus berplat kuning. Sedangkan untuk mereka yang menggunakan plat hitam harus ditindak tegas.

Sebelumnya, masa berdemo di depan gedung Balaikota DKI Jakarta, saat ini masa (supir) sudah mengepung di depan Isana Negara. Usai berdemo di Istana Negara, para supir yang tergabung dalam Persatuan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) ini akan melanjutkan aksinya ke gedung Kemenfo info.

Diketahui, ribuan supir taksi, bis dan bajaj ini menuntut dihapuskannya aplikasi online berupa Ubber dan Grab Taksi, yang menurutnya merugikan para supir taksi, bis dan bajay tersebut.
0 Komentar