Laporan: Jesse HalimJAKARTA, Tigapilarnews.com – Aneka makanan dari daging babi dijajakan pada Pork Festival di Semarang.Setidaknya ada 20 gerai yang menyajikan berbagai makanan pada festival yang digelar di Mal Sri Ratu, Semarang, 4-8 Februari. Kegiatan ini digelar untuk meramaikan Tahun Baru Imlek yang akan jatuh pada 8 Februari 2016.Pengunjung bisa membeli makanan yang dijajakan dan menyantapnya di lokasi festival. Panitia menyediakan meja dan kursi yang dapat menampung hingga 100 pengunjung.“Selain untuk merayakan Imlek, festival ini untuk memperkenalkan khazanah kuliner Semarang yang belum dikenal masyarakat," kata Firdaus Adinegoro, pendiri Komunitas Kuliner Semarang, yang menggagas kegiatan ini.Menu yang tersedia beragam. Mulai hidangan yang sering dijumpai, seperti mi, bakso, bubur, nasi goreng, sate, atau bakcang. Pengunjung juga bisa menemui makanan yang jarang dijumpai, seperti nasi goreng buntel babi, bakmoy, pihie (kombinasi rebung dan paru babi), dendeng, ca pete, hisit, kering grabyas, kripik paru babi, asem-asem babi, babi geprak, nasi bakar babi, sup kaki babi, rica-rica, iga, galantin, sio bak, lapo babi, serta aneka dessert babi.Ada juga menu langka, babi tim sayur asin Nyukpiang. Nyukpiang adalah subsuku minoritas Tionghoa. Hidangan tersebut terdiri atas paduan daging babi dan sayur asin yang di-tim dalam cetakan alumunium foil.Sebagian besar hidangan memang jarang dijumpai karena diproduksi secara rumahan atau berdasarkan pesanan. “Kita menerima etnis Tionghoa sebagai saudara, tak ada salahnya juga mengenal kulinernya,” kata Firdaus.Monic, salah satu pengunjung, menyambut gembira festival ini. "Ternyata banyak menu daging olahan babi yang unik, enak, dan murah meriah. Banyak yang belum saya ketahui," ujar perempuan yang bekerja di salah satu bank swasta.