15 jam yang lalu

Anggota Bhayangkara Diminta Pegang Teguh Prinsip Pelayanan dan Bukan Kekuasaan serta Humanis dan Berkeadilan

Editor : Yusuf Ibrahim
Peringatan HUT ke-79 Bhayangkara. (foto istimewa)

JAKARTA, TIGAPILARNEWS.COM- Pesan Presiden Prabowo Subianto kepada Polri saat peringatan HUT ke-79 Bhayangkara disambut positif sejumlah kalangan.

Pesan Kepala Negara tersebut harus menjadi cambuk atau pemacu bagi institusi Polri untuk bekerja menjadi lebih baik lagi.

Pengamat Hukum dan Pembangunan Hardjuno Wiwoho mengatakan, penegasan Presiden agar Polri menjadi aparat yang melindungi rakyat, terutama mereka yang paling lemah dan tertindas merupakan refleksi dari harapan besar publik terhadap hadirnya polisi yang humanis dan berkeadilan.

“Pesan Presiden itu sangat tepat. Di tengah berbagai tantangan sosial yang makin kompleks, keberpihakan Polri kepada rakyat kecil menjadi ukuran penting dari integritas dan legitimasi institusi kepolisian,” ujar Hardjuno, Rabu (2/7/2025). 

Seperti diketahui, dalam pidato di Hari Bhayangkara di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025, Presiden Prabowo berpesan agar Polri selalu menjaga kekayaan negara dan kepercayaan rakyat.

Sebab institusi Polri merupakan ujung tombak negara dalam mewujudkan amanat tersebut. "Bangsa kita berada sekali lagi diambang kebangkitan, kita harus mengelola dan menjaga kekayaan bangsa kita," kata Prabowo.

Kandidat Doktor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini menegaskan pidato kepala negara ini harus menjadi vitamin yang menyehatkan bagi institusi Polri. Sebab kepercayaan publik terhadap Polri akan tumbuh apabila setiap anggota Bhayangkara memegang teguh prinsip pelayanan, bukan kekuasaan.

“Jangan sampai kekuasaan justru menjauhkan polisi dari rakyat. Justru, dalam semangat Bhayangkara, polisi harus menjadi pelindung dan pengayom, bukan sekadar penegak hukum,” tegasnya.

Hardjuno juga menilai pesan Presiden Prabowo tentang menjaga kepercayaan rakyat bukan sekadar retorika, tetapi harus diwujudkan dalam reformasi perilaku, pembenahan kelembagaan, serta penegakan hukum yang imparsial.

“Momentum HUT Bhayangkara ini semestinya menjadi titik balik untuk memperkuat komitmen moral dan etika Polri. Jadilah benar-benar Rastra Sewakottama—abdi utama nusa dan bangsa yang dicintai karena pengabdian, bukan ditakuti karena kekuasaan,” ucapnya.(des)


0 Komentar